Presiden Jokowi meninjau vaksinasi massal bagi pelaku sektor jasa keuangan, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (16/06/2021). (Dok. Foto: BPMI Setpres/sl)

Presiden Tinjau Vaksinasi Massal Bagi Pelaku Sektor Jasa Keuangan

JAKARTA, suaralira.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) hari ini meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal bagi pelaku di sektor jasa keuangan. Giat vaksin tersebut digelar di Tennis Indoor Senayan, Komplek Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Provinsi DKI Jakarta, Rabu (16/06/2021).

"Pagi ini kita melaksanakan vaksinasi massal di sektor jasa keuangan yang diikuti kurang lebih 10 ribu peserta. Nantinya target kita dalam seminggu ini kurang lebih 100 ribu,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya usai melakukan peninjauan.

Tak hanya di Jakarta, vaksinasi massal bagi pelaku sektor jasa keuangan juga dilaksanakan di sejumlah kantor regional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Tanah Air. Pelaksanaan vaksinasi secara massal ini, ujar Presiden, dilakukan dalam rangka mempercepat vaksinasi COVID-19 agar kekebalan komunal (herd immunity) dapat segera tercapai.

“Kita berharap kecepatan ini bisa dilakukan di sektor-sektor yang lain dan [penyebaran] COVID-19 kita hambat dalam waktu yang secepat-cepatnya,” ujarnya.

Menutup keterangannya, Presiden menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengakselerasi gelaran vaksinasi ini.

“Kalau sebelumnya [target per hari] 500 ribu [dosis], nanti di awal Juli sudah harus mencapai 1 juta per hari. Dengan percepatan ini, sekali lagi kita harapkan kita bisa mengurangi penyebaran COVID-19,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Negara juga menyempatkan diri meninjau dan berdialog dengan peserta vaksinasi massal di sejumlah kantor regional OJK melalui telekonferensi.

“Saya harapkan semua daerah bisa memperbanyak, meningkatkan vaksinasinya sehingga kecepatan vaksinasi di sektor jasa keuangan segera mencapai herd immunity, paling tidak maksimum di bulan Agustus,” ujar Presiden memberi arahan secara virtual.

Turut mendampingi Presiden yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. (setkab/ sl)