DIANGGAP kaya akan kandungan omega 3 dan omega 6, olive oil pun kini menjadi minyak favorit karena dianggap menyehatkan. Namun nyatanya, nutrisi minyak ini bisa rusak dan hilang jika dipanaskan.
Menurut dr Verawati S., SpGK atau dr Vera dari RS Kemang Medical Care (KMC), olive oil memang mudah rusak pada proses pemanasan. Dari berbagai jenis olive oil, jenis virgin olive oil adalah yang paling mudah rusak jika dipanaskan.
"Makin extra virgin, maka makin tidak boleh kena api sama sekali. Sebaiknya dipakai untuk dressing salad. Jangan sudah beli mahal-mahal yang extra virgin, malah dipakai untuk masak," tutur dr Vera.
Sebelumnya, ahli gizi Leona Victoria Djajadi, MND juga pernah menuturkan hal yang sama. Kepada detikHealth, ia menjelaskan bahwa kelebihan olive oil dari minyak lainnya memang adalah kandungan antioksidan dan senyawa aktifnya yang lebih tinggi, terutama jenis extra virgin dan virgin.
Untuk penggunaannya, sama seperti minyak lainnya bisa digunakan untuk memasak namun zat aktifnya bisa rusak oleh pemanasan. Sehingga penggunaannya pun harus disesuaikan dengan jenisnya.
"Untuk jenis regular dan light, bisa untuk menumis dan deep fried. Jenis virgin masih bisa untuk menumis juga dan untuk pelapis bakaran (grill). Sementara itu, extra virgin olive oil tidak untuk dipanaskan sama sekali, sebaiknya hanya untuk salad dressing atau dituang di atas sup yang siap dihidangkan," terang Victoria.
Varian virgin dan extra virgin dikatakan oleh Victoria mengacu pada proses perasan, di mana extra virgin adalah perasan pertama dan virgin adalah perasan kedua. Dua-duanya menggunakan metode cool-pressed (diperas dingin tanpa bantuan panas dan kimia), sehingga zat senyawa aktifnya tidak hilang.
"Namun dibandingkan olive oil, saya lebih menganjurkan penggunaan canola oil. Ini karena rasio omega 3 dan omega 6-nya lebih mendekati yang dianjurkan," imbuh dr Vera.
Ya, perbandingan omega 3 dan 6 yang tepat untuk dikonsumsi agar manfaat sehatnya maksimal adalah 1:2. Nah, pada olive oil perbandingan omega 3 dan omega 6-nya adalah 12,8, sementara canola oil 1,58. Angka perbandingan pada canola oil lebih mendekati perbandingan maksimal, sehingga lebih dianjurkan oleh dr Vera, terutama untuk ibu hamil. (dtc/sl)