Musim Pancaroba, Kasus DBD Pekanbaru Meningkat

PEKANBARU, SUARALIRA.com - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat hingga minggu ke-38 jumlah warga yang menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah menembus angka 793 orang.
 
"Kasus DBD di Pekanbaru terus meningkat hingga minggu ke-38 tahun 2016," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru  Helda S Munir di Pekanbaru, Minggu.
 
Helda menjelaskan peningkatan kasus ini dikarenakan musim panca roba. Cuaca panas dan diselingi hujan sangat mendukung untuk perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
 
"Minggu 38 jumlah penderita DBD sudah mencapai 793 kasus yang tersebar di 12 kecamatan," tegasnya prihatin.
 
Karena menurut dia kasus tahun ini merupakan kejadian DBD tertinggi selama empat tahun terakhir.
 
Ia merinci untuk tahun 2013 tercatat hanya 113 kasus, lalu meningkat di tahun 2014 menjadi 209. Kasus DBD terus bertambah menjadi 502 kasus di tahun 2015.
 
Tahun 2016 yang masih berjalan sembilan bulan, kasus DBD sudah mencapai 793 kasus.
 
"Melihat kondisi cuaca, kemungkinan kasus DBD masih bisa bertambah sudah hampir dua kali ahun lalu," terang Helda.
 
Menurut dia Diskes sudah berupaya guna mengurangi penyebaran DBD sosialisasi. Namun diakuinya belum maksimal sebab tidak diikuti peran serta masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungannya.
 
"Ditambah keterbatasan kader dan luas wilayah Pekanbaru menjadi penghambat," tegasnya.
 
Diakuinya lagi permintaan masyarakat agar dilakukan fogging di wilayah pemukiman juga tidak bisa diakomodir secara keseluruhan. Akibat keterbatasan alat dan obat untuk foging.
 
Untuk itu ia mengimbau masyarakat juga menggalakkan 3M plus.
 
"Peran masyarakat juga penting dengan melakukan 3M plus. menguras, menutup, dan mengubur wadah atau tempat yang berpotensi sarang nyamuk," katanya menambahkan.
 
Data Diskes mencatat kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Payung Sekaki dengan jumlah 126 kasus. Kecamatan Marpoyan Damai 106 kasus, Tampan ada 97 kasus, Bukit Raya 86 kasus, dan Rumbai Pesisir 71,  Kecamatan Rumbai terdapat 66 kasus, Sukajadi 60 kasus, Tenayan Raya 51 kasus, Limapuluh 43 kasus, Senapelan 39 kasus, Pekanbaru Kota 23 kasus, dan Sail 25 kasus. (an/sl)