SERGAI (SUMUT), suaralira.com - Mendapatkan pesan yang di tulis langsung dari tulisan tangan, mungkin hal itu sudah biasa. Namun bagi seorang pecinta syair hal itu sangat menjadi istimewa, lantaran catatan itu di tulis dengan sesuatu rintihan perasaan dan makna yang sulit di tafsirkan dengan logika kehidupan.
Ira Harianti anak ke 3 dari Abdul Latif Bangun yang tinggal di Desa Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat ini adalah Mahasiswa UINSU Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Semester 7.
Saat di konfirmasi wartawan suaralira.com tentang hobinya menulis puisi itupun dijelaskannya bahwa setiap tulisan dibuat sebagai curahan rintihan perasaan di Setiap aktifitasnya sehari-hari yang. Dituliskan kata demi kata di catatan hariannya dan Ia sangat bertrimakasih kepada para pembaca yang Menyukainya.
Penyair cantik Ira Harianti menceritakan sedikit tentang tafsir Puisinya, bahwa ia Membuat puisi itu karena waktu ada kegelisahan hati terhadap yang sulit sekali untuk di capai. Ada banyak sekali tantangan serta bayangan yang menghantui kehidupan, "antara cita-cita dan cinta," yaitu Kesulitan untuk bangkit dalam mengekspresikan mimpi. Mari kita simak syair karya Ira Harianti sebagai berikut.
Bayangan Semu
Makna yang Tak Pernah Bertemu
Memberi Liku Yang Tak Menentu
Jalanan Tandus Yang Tak Pernah Menyatu
Membuat aku Berada Dalam Belenggu
Hembusan Angin yang Berkata Padaku
Seolah- Olah Menjadi Sahabatku
Warna-Warna Kelabu Dalam Hidupku
Membentuk Bayangan Semu
Hatiku Berteriak Ingin Memberi Tahu
Luka dan Duka ini Kini Menyatu
Menahan Langkahku Untuk Melaju
Mengikatku Seolah-Olah Aku Tak Tahu
Apakah Aku Harus Beradu?
Untuk Menghilangkan Bayangan Semu
Mengembalikan Warna-Warna Hidupku
Memberi Kebebasan Dalam Hidupku
Mengekspresikan Mimpiku Dalam Duniaku
Karya : Ira Harianti
(darman/ sl)