TAFISA Games 2016 Resmi Ditutup

JAKARTA, SUARALIRA.com - Ajang TAFISA Games 2016 sudah resmi ditutup. Upacara penutupan ajang empat tahunan itu berjalan selama sekitar dua jam.
 
Acara penutupan berlangsung di pantai Carnaval, Ancol, Jakarta, Selasa (11/10/2016) pukul 20.00 WIB. Waktu dimulainya acara mundur sekitar 1,5 jam dari jadwal.
 
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menghadiri acara penutupan ini. Selain Menpora, hadir juga presiden TAFISA Ju Ho-chang, dan perwakilan pemerintah Portugal, Victor Pataco. Acara dibuka dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya lalu disambung dengan acara tari-tarian.
 
Sekitar 1.000 orang hadir dalam acara penutupan ini. Sebagian besar dari partisipn juga semari membawa maskot TAFISA Games 2016, Tarsius Tumpara.
 
Atraksi reog Ponorogo dan kuda lumping menjadi salah satu atraksi di acara penutupan. Ada juga penampilan dari penyanyi Titi DJ. Dalam acara ini juga diserahkan bendera TAFISA oleh Menpora pada Ho-chang, lalu diserahkan pada Pataco. Setelah itu juga diserahkan penghargaan dari Tafisa Board kepada pemerintah dan pelaksana TAFISA, beserta para volunteer.
 
Tak ketinggalan, penampilan dari partisipan asal Korea Selatan sukses mengajak penonton ber-gangnam style bersama. TAFISA Games 2016 akhirnya ditutup usai sambutan Menpora.
 
"Saya ucapkan terima lasih, selamat jalan, dan semoga sampai di tanah air masing-masing dengan selamat," ujar Menpora dalam petikan sambutannya.
 
Sebelum acara, ketua pelaksana TAFISA Games 2016, Hayono Isman, memberikan komentar mengenai minimnya jumlah penonton.
 
"Target bukan penonton, tapi komunitas. Sekarang mungkin belum. Tapi, setelah TAFISA Games, itu akan semakin besar di tanah air. Itu akan diperhatikan oleh pemerintah kota dan kabupaten," ujar Hayono dalam sesi jumpa pers.
 
Sementara itu, Pataco mengaku mendapatkan pelajaran untuk menggelar Olimpiade-nya olahraga tradisional dan olahraga permainan tersebut di Lisbon empat tahun lagi.
 
"Saya terkesan dengan kayanya budaya Indonesia. Saya di sini untuk menerima tongkat estafet menjadi tuan rumah pada 2020," kata Pataco. "Menjadi tantangan untuk Portugal agar bis menggelar sama baiknya karena games ini luar biasa."
 
"Yang bisa ditingkatkan untuk di Portugal mungkin dalam hal komunikasi di setiap delegasi dan jadwal. Misi kami adalah untuk membuat kurang lebih sama," ujarnya. (dtc/sl)