PEKANBARU (suaralira.com) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Riau mengakui hingga kini masih ada guru yang berpenghasilan Rp300.000 per bulan.
"Miris masih banyak guru honor komite yang digaji Rp200.000- Rp300.000 per bulan dari dana Bantuan Operasional Sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal selasa (29/11/16).
Abdul Jamal menjelaskan sementara disatu sisi pemerintah meminta para guru harus profesional. Untuk mewujudkan itu berarti perlu diperhatikan kesejahteraannya.
Mereka yang bergaji kecil ini adalah para guru yang menjadi honor karena diangkat komite sekolah untuk membantu kekurangan tenaga pengajar. Memang tidak masuk sebagai ASN, tetapi bekerja penuh seperti kebanyakan pegawai.
"Dana BOS cuma mampu bisa dimanfaatkan 15 persen bagi gaji guru sesuai aturannya," tegasnya.
Walau diakui dia memang ada guru yang sudah sejahtera namun itu hanya sebahagian yakni mereka yang sudah menjadi Aparatur Sipil Negara. Menurutnya ada empat level guru dengan tingkat kesejahteraan jauh berbeda. Terbanyak jumlahnya kini yang berada diposisi level menegah ke bawah.
"Ada empat level guru ASN, Guru Tidak Tetap, guru bantu dan guru komite," terangnya lagi.
Kalau guru tidak tetap dan guru bantu gajinya masih memenuhi aturan Upah Minimum Kota. Sementara guru bantu komite ini yang sangat miris mereka hanya bergaji Rp200.000- Rp300.000 perbulan.
"Kesejahteraan guru memang masih belum merata. Triwulan IV saja dana bos dari pusat belum masuk padahal tahun anggaran sudah mau habis," katanya menambahkan.
Jadi ia membantah kalau disama ratakan guru sejahtera, memang benar tetapi hanya untuk golongan tertentu yang sudah ASN
Diakuinya pemko Pekanbaru kini sudah melakukan penambahan pendapatan bagi guru honor komite tersebut, namun karena masih terbatas anggaran maka belum seluruhnya.
"Kami sudah beri bantuan tambahan gaji pada 2016 ini," ujarnya lagi tanpa merinci besarannya. Ia menambahkan jumlah guru non ASN saat ini di Pekanbaru ada sekitar 1.900 orang, dengan rincian 1.300 guru honor komite, 200 guru tidak tetap dan 400 guru bantu.
(rb/sl)