JIKA dibiarkan terus-menerus, perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan hampir 60 ribu kematian akibat polusi udara pada tahun 2030, dan meningkat menjadi 260 ribu pada 2.100 secara global, klaim sebuah studi.
Menurut penelitian tersebut, suhu yang lebih panas mempercepat reaksi kimia. Hal ini akan menciptakan polutan udara seperti ozon dan partikel halus, yang berdampak pada kesehatan masyarakat.
Daerah kering mungkin juga memiliki tingkat polusi udara yang lebih buruk, karena berkurangnya hujan, meningkatnya kebakaran hutan dan debu yang tertiup angin. Karena pohon merespon suhu yang lebih tinggi, serta memancarkan lebih banyak polutan organik, kata periset tersebut.
"Karena perubahan iklim memengaruhi konsentrasi polutan udara, ini dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan di seluruh dunia, menambah jutaan orang yang meninggal akibat polusi udara setiap tahunnya," kata pemimpin peneliti Jason West, Associate Professor di University of North Carolina, Chapel Bukit, dikutip Thehealthsite, Kamis (3/8/2017).
Pada studi yang terbit di jurnal Nature Climate Change, tim menggunakan ansambel beberapa model iklim global untuk mengetahui jumlah kematian dini yang akan terjadi akibat ozon dan partikulat di tahun 2030 dan 2100. Untuk setiap model, tim menilai proyeksi perubahan polusi udara tingkat dasar yang dikaitkan dengan perubahan iklim di masa depan.
Mereka kemudian melapisi perubahan ini secara spasial pada populasi global, memperhitungkan pertumbuhan populasi dan perubahan yang diharapkan dalam kerentanan terhadap polusi udara. 5 dari 8 model memperkirakan akan ada lebih banyak kematian dini pada tahun 2030, dan 7 dari 9 model pada tahun 2100.
"Temuan kami, sebagian besar model menunjukkan kemungkinan peningkatan kematian adalah sinyal paling jelas bahwa perubahan iklim akan merugikan kualitas udara dan kesehatan," kata West.
Selain memperburuk polusi udara berkaitan dengan kematian, perubahan iklim juga dapat memengaruhi kesehatan melalui berubahnya tekanan panas, akses terhadap air bersih dan makanan, serta badai dan penyebaran penyakit menular, simpul periset.
(okz/ sl)