Serdang Bedagai Tuan Rumah Pekan Daerah KTNA ke IV Prov Sumut

SERGAI (SUMUT), Suaralira.com -- Tanah Bertuah Negeri Beradat Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terpilih sebagai tuan rumah Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) ke-IV Provsu Tahun 2019 yang digelar di Lapangan Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Selasa (16/7/19).
 
Kegiatan ini dihadiri, Bupati Sergai Ir H Soekirman didampingi Wabup H Darma Wijaya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Letjen (Purn) H Edy Rahmayadi, Kepala BP2SDMP Kementerian Pertanian RI Ir Sumardi, Ketua KTNA Pusat Ir Winarno Tohir, para Bupati/Walikota, Forkopimda Sumut dan daerah, Sekdakab Drs Hadi Winarno, MM, Ketua TP PKK Provsu Ny Nawal Edy Rahmayadi, Ketua TP PKK Sergai Ny Hj Marliah Soekirman, Ketua GOPTKI Ny Hj Rosmaida Darma Wijaya, Ketua DWP Ny drg Hj Khairani Hadi Winarno, Kepala OPD, Ketua KTNA Provsu, Ketua KTNA Sergai H Usman Effendi Sitorus S.Ag, BUMN, swasta/stakeholder, Camat, Kepala Desa, Pimpinan Parpol, Ormas/OKP, tokoh agama, tokoh masyarakat, alim ulama, serta KTNA se-Sumut.
 
Bupati Sergai Ir H Soekirman dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Sumatera Utara, para Bupati dan Walikota, serta para peserta yang hadir dan menginap di Kabupaten Sergai sebagai daerah pertanian, wisata dan kebudayaan ini.
 
“Kegiatan ini benar-benar bisa kita jadikan andalan mengikuti Pekan Nasional (PENAS) nantinya. Sebanyak 52 stand baik pemerintah, swasta maupun kelompok tani yang turut andil dalam perhelatan akbar tersebut,” kata Soekirman.
 
Soekirman juga mengemukakan bahwa Desa Melati II ini, sejak lama dikenal sebagai desa pertanian. Pada tahun 1981 lalu ditempat ini Provinsi Sumut menggelar Hari Krida Pertanian sebagai cikal bakal pelaksanaan PEDA KTNA.
 
Tak lupa juga Soekirman mengajak seluruh yang hadir untuk melihat potensi Sergai melalui jargon PATAYA (Pertanian, Pariwisata, dan Budaya).
 
“Buah, hasil pertanian, ikan semua ada disini, serta pariwisata andalan seperti pantai dan arung jeram,” ungkapnya.
 
Terkait budaya, lanjut Bupati, saat ini Kabupaten Sergai Tanah Bertuah Negeri Beradat tengah menggalakkan budaya bersih melalui program Gerakan Masyarakat Membuat Lobang Sampah Sendiri (GEMA LOSARI) serta untuk pelajar saat ini ada program Gerakan Pelajar Peduli Sampah (Gerappah).
 
“Petani kita saat ini posisi tawarnya sedang lemah, sebab saat membeli bahan baku mahal, namun saat akan menjual hasil pertanian dihargai dengan murah. Oleh sebab itu kita harus Inovatif seperti menciptakan produk organik yang bebas dari bahan kimia. Namun kita terkendala proses sertifikasi yang wajib dilaksanakan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat akan mutu tanaman organik tersebut,” ujarnya.
 
Soekirman juga berharap kepada Gubsu agar nantinya dibangun badan sertifikasi tanaman organik di Sumut untuk mengurangi pengeluaran petani mendapatkan sertifikat tanaman pangan agar petani dapat bersaing dalam kancah internasional melalui pasar bebas yang telah berlaku sekarang.
 
Sementara itu Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Letjen (Purn) H Edy Rahmayadi mengungkapkan rasa kesyukuran atas nikmat Allah SWT berupa surga kecil di Sumut yang paling serba ada, namun sayangnya belum dimulai untuk memanfaatkannya.
 
Kita harus bertani sesuai arahan Bung Karno, sebab tanah kita sangat subur. Untuk memastikan bahwa kita sehat melalui organik dan petani organik maju, maka tahun depan kita targetkan memiliki balai sertifikasi organik sendiri. Jangan sampai petani semakin bubar dan hilang, agar negara kita tidak menjadi negara konsumtif yang impor pangan dari luar negeri,” ujarnya.
 
Edy mengutarakan bahwa sangat disayangkan jika tidak mampu memanfaatkan hasil alam dengan maksimal sehingga jadi bergantung pada negara lain dalam hal impor mulai dari sayur, daging, hingga hal-hal lainnya.
 
“Banyak rencana yang harus kita buat guna mengembalikan daerah kita ini sebagai daerah agraris, untuk itu APBD akan diprioritaskan untuk pertanian dan perikanan. Untuk itu mari kita bekerjasama mulai dari Gubernur, Bupati, Walikota, dan rakyat guna membangun daerah dan mewujudkan target kita tersebut,” ujarnya.
 
Terkait dengan stand daerah yang ada, Edy meminta para peserta dapat membuktikan apa yang ditampilkan pada stand, bukan hanya dipajang saja, namun juga dapat terealisasi.(DS/sl)