Sekda Aceh Tengah Resmikan Lantai Jemur Kopi di Kampung Tawardi

Aceh Tengah (NAD), Suaralira.com -- Sekda Karimansyah SE dalam sambutannya” terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan support kepada kelompok tani Sara Tangke, dan harapan saya poktan agar fasilitas ini dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat menjadi contoh bagi kelompok tani yg lain”. Terang Sekda.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yukon Arfinaldo melakukan penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa lantai jemur kepada Kelompok Tani Sara Tangke Desa Tawardi, Kecamatan Kute Panang, Kab. Aceh Tengah.
 
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah, yang diwakili oleh Bapak sekretaris daerah, Karimansyah SE, Camat Kute Panang Alwin Syahri SE. Kapolres Aceh Tengah yang di wakili oleh Kapolsek Kute Panang, IPDA IM Dolay Forkopimda dan para reje, Turut hadir Bank BRI, Bank Aceh Jamal, Bank Mandiri Wahyu.
 
Kelompok Tani Sara Tangke ini memiliki jumlah anggota 15 petani dan diketuai oleh Bapak Jemalin. Kelompok tani ini sudah berdiri sejak tahun 2008 sampai sekarang Salah satu keunggulan dari kelompok tani ini adalah dalam setahun rata – rata ekspor per tahun telah mencapai 20 ton dengan nilai ekspor rata-rata Rp4.000.000.000 per tahun. 
 
Untuk pasaran ekspor, sudah terdapat pembeli tetap yang berasal dari dari Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan serta pembeli dari Amerika Serikat namun masih temporer. 
 
Selain itu, kelompok tani ini memiliki kandang luwak terbesar di Asia, sehingga produksi Kopi Luwak dari Kelompok ini memiliki kualitas yang baik serta memiliki harga yang bersaing dengan komoditas kopi luwak lainnya. 
 
Adapun Kelompok ini sering mendapatkan kunjungan baik dari buyer internasional, maupun dari sejumlah artis maupun tokoh nasional," kata Yukon Arfinaldo.
 
Dalam kegiatan tersebut, Bapak Yukon Afrinaldo menyampaikan bahwa Bank Indonesia sangat peduli dan mengapresiasi Kopi Gayo yang telah memiliki nama baik di domestik maupun luar negeri. Selain itu, kopi Gayo merupakan salah satu komoditas unggulan daerah yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
 
Menurut data dari Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kopi yang diterbitkan Direktorat Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian, pada tahun 2017 Provinsi Aceh memiliki 121.226 Ha lahan tanaman kopi dengan produksi sebanyak 46.828 Ton. Produksi kopi di Provinsi Aceh menyumbang sekitar 7%
dari total produksi kopi nasional.
 
Oleh karena itu, diharapakan dengan adanya pemberian lantai jemur ini bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi kopi yang berujung pada meningkatnya jumlah ekspor kopi, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada meningkatnya pendapatan asli daerah Aceh Tengah, serta berkontribusi langsung mengurangi Current Account Deficit (CAD) Indonesia", terangnya.
 
Selanjutnya, dengan semakin mendunianya Kopi Gayo dapat juga mendukung sektor pariwisata.
 
khususnya di daerah Dataran Tinggi Gayo, yaitu Kabupaten Aceh Tengah. Potensi pariwisata di daerah tersebut cukup menjanjikan, dengan kontur daerah yang tinggi dan sejuk, serta pesona alam berupa danau Laut Tawar dan pegunungan. Terang Yukon Arfinaldo. Kepala Kantor Bank Indonesia Lhokseumawe. (dk/smrs/sl)