Shabela Hidupkan 'Serami' Sebagai Rumah Singgah Bagi Pendatang dan Pemudik

Takengon ( NAD), Suaralira.com – Menyikapi banyaknya pendatang, baik masyarakat luar yang berkunjung maupun masyarakat lokal seperti pedagang dan mahasiswa yang pulang dari luar daerah, Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar menginisiasi diaktifkannya rumah singgah.
 
Hal ini disampaikan Shabela dalam suatu pertemuan usai meninjau posko pemantauan Covid-19 di kawasan Pondok Balik. Pertemuan ini di gelar di Aula Puskesmas Ketol, Sabtu, 28/03. Shabela didampingi Staf Ahli Kemasyarakatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepala Dinas Kesehatan.
 
Sementara dari Kecamatan Ketol turut hadir Camat, Kapolsek, Kepala Puskesmas beserta staf dan sejumlah reje.
 
Dari laporan Camat Ketol, Hardi Selisih Mara, diketahui bahwa saat ini cukup banyak masyarakat setempat, baik dari pulau jawa maupun beberapa wilayah di sumatera, mudik ke kecamatan ketol.
 
“Mengantisipasi penularan Covid-19, pengecekan suhu maupun pendataan telah dilakukan di posko pemantauan. Disamping itu, bagi para pemudik diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sampai 14 (empat belas) hari ke depan” kata Hardi.
 
Namun bagi pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal, tentu akan menimbulkan masalah.
 
Mendengar hal tersebut, Shabela menyebutkan “Serami” sebagai tempat tinggal sementara atau rumah singgah bagi mereka yang masuk ke Aceh Tengah, baik pendatang maupun pemudik.
 
“Dalam 2 (dua) hari ini coba disosialisasikan kepada masyarakat di masing-masing kampung untuk disiapkan Serami sebagai tempat isolasi sementara bagi pendatang dan pemudik” kata Shabela.
 
Serami atau rumah singgah sementara ini menurut Shabela boleh memakai gedung aula kampung dan gedung sekolah, tergantung dari jumlah masyarakat yang diisolasi maupun kelengkapan sarana pendukung, seperti jaringan listrik maupun air bersih.
 
“Untuk tempat tidur maupun perlengkapan sehari-hari dan makan minum kami minta disiapkan masing-masing keluarga, nanti bisa kita bantu juga melalui dinas sosial” lanjut Shabela.
 
Menurut Shabela “Serami” di kecamatan Ketol ini akan dijadikan percontohan untuk dapat diterapkan di seluruh kampung di Aceh Tengah.
 
“Kalau berhasil nantinya dapat menjadi percontohan tidak hanya di Aceh Tengah, namun juga di Aceh” tutup Shabela.
 
Sementara itu Kepala Puskesmas Ketol menyatakan secara teknis pihaknya akan membantu pelaksanaan isolasi ini dengan memantau perkembangan dari hari ke hari selama 14 hari.
 
Pihaknya hanya meminta agar alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan dapat dilengkapi sehingga meminimalisir terjadinya penularan. (dk/hm/sl)