SuraLira.com, Kota Langsa (NAD) -- PTPN I Aceh sampai saat ini belum ada tanda tanda untuk memperbaiki jembatan rusak parah yang menghubungkan tiga Gampong Lalang, Alur Canang serta Alur Buluh Kecamatan Birem Bayeun Aceh Timur. 

 

Dari pantauan Irwan SP wartawan media SuraLira.com yang langsung investigasi ke Lapangan Desa Alur Buluh Sabtu (16/04) melihat langsung kondisi jembatan, menyebutkan, memang betul pihak perusahaan PTPN I Aceh selalu mengabaikan kepentingan warga masyarakat disekeliling perusahaan salah satu contoh jembatan tersebut sudah tahunan rusak parah hingga saat ini belum di perbaiki.

 

Ironisnya lagi, Sudah banyak korban yang terperosok ke bawah jembatan itu, sebab memang akses jalan lalu lalang warga masyarakat, perusahaan PTPN I juga harus bertanggung jawab terhadap lingkungannya karena berdekatan dengan masyarakat dan warga tiga desa tersebut, harus jauh memutar melewati Gampung Kebun Ireng, kec Langsa Lama, Kota Langsa.

 

"Untuk itu, atas nama warga masyarakat 3 (tiga) Desa tersebut, jika jembatan itu belum juga diperbaiki dalam waktu dekat ini, maka kami warga masyarakat akan mendemo ke kantor pusat minta pertanggung jawaban pejabat yang duduk duduk di kantor karena sudah bertahun jembatan tidak dibuat sehingga semua warga masyarakat 3 Desa harus jalan musing ke Desa Kebun Ireng kecamatan Kota Langsa"' sebut Irwan SP. 

 

Sambung Irwan SP bahwa pihak PTPN I Dinilai selalu mengabaikan kepentingan warga, Padahal jembatan itu seutuhnya milik Perusahaan, namun sepertinya tidak ada upaya perusahaan plat merah tersebut untuk memperbaikinya, terkesan perusahaan mengabaikan kepentingan warga disekitarnya. 

 

"Jembatan itu milik PTPN I, bukan punya PT Arco dan rasanya tidak salah juga jika perusahaan membangun baru lagi, sayang masyarakat di tiga Desa harus jalan musing (mutar) ke Gampong Kebun Ireng," sebut Humas PT Arco, kepada SuaraLira.com melalui hendphonenya. 

 

Sementara itu Geucik Gampong Alur Buluh Kecamatan Birem Bayeun Aceh tumur ketika d konfirmasi melalui Whatsapp dan telpon tidak di angkat, sampai berita ini diturunkan belum ada balasan. (ws/sl)