PEKANBARU (suaralira.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru kembali mengingatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2016/2017 di sekolah negeri lingkungan Pemko Pekanbaru, jangan coba-coba berani melakukan pungutan.
"Semuanya sudah jelas bahwa penerimaaan siswa baru gratis. Jika ada yang berani main-main melakukan pungutan, kita akan langsung lakukan tindakan. Begitu pesan Pak Walikota," ujar Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Drs H Mohd Noer MBS, Senin (09/05/2016).
Tindakan yang dimaksud tergantung tingkat kesalahan. Jenis sanksinya juga bisa macam-macan. "Kita juga sudah minta Dinas Pendidikan untuk berkoordinasi dengan pengawas tingkat terbawah untuk melakukan pengawasan secara ketat," ujarnya.
Peringatan serupa juga sudah disampaikan Mohd Noer saat melantik sejumlah kepala sekolah dari semua tingkatan di Pekanbaru beberapa waktu lalu. Pada moment pelantikan itu, kembali ia mengingatkan bahwa penerimaan siswa baru gratis.
"Ingat, gratis ya gratis. Jangan disebut gratis, tapi bayar. Ini jangan sampai terjadi. Laporkan kepada kami, jika ditemukan kejanggalan-kejanggalan dalam proses penerimaan siswa baru nanti," tambah Ketua PMI Pekanbaru ini.
Disebutkan juga, dalam proses penerimaan yang dijadwalkan berlangsung sekitar akhir Juni 2016 mendatang, jangan ada komite-komitean, sebagai alasan untuk melakukan pungutan. "Soal komite itu kalau sudah belajar. Tapi semuanya harus jelas dan dibicarakan secara benar," kata M. Noer.
Soal pembuatan baju yang berujung pada pembiayaan, saran M Noer juga jangan dibicarakan dalam proses penerimaan. Tunggu benar-benar proses belajar-mengajar sudah berjalan.
Kemudian baru dibicarakan dan tidak harus dibawah pengelolaan sekolah. "Bisa saja orangtua murid yang membuatnya sendiri. Tapi tetap dikoordinasi dengan pihak sekolah, karena ini menyangkut bentuk baju yang mau dibuat," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal Mpd juga sudah menyampaikan bahwa penerimaan siswa baru gratis. Berbagai persiapan teknis juga terus dimatangkan agar pelaksanaanya lancar dan sukses.
"Proses mendaftaran memang gratis. Jika ada pungutan, laporkan kepada kami. Di luar itu kami juga membentuk tim pemantau agar pelaksanaanya sesuai dengan standarisasi yang sudah kita tetapkan," ujarnya beberapa waktu lalu. (hms/rls)