CHICAGO (suaralira.com) - Ulangan final Copa America 2015 di Cili akan kembali terulang dalam final perayaan seratus tahun (satu abad) Copa America Centenario 2016 di Amerika Serikat. Setelah kemarin Argentina memastikan diri ke final usai menggebuk AS 4-0, pagi tadi Cili juga lolos setelah menang 2-0 atas Kolombia.
Bertarung di Soldier Field Stadium, Chicago, Ilinois, Cili berhasil mencuri dua gol di waktu yang sangat cepat. Ketika Kolombia belum menemukan pola terbaik, Cili memanfaatkan ruang yang ada. Baru menit ketujuh, gelandang Bayer Leverkusen, Charles Aranguiz berhasil membuka keunggulan dengan brilian.
Selang empat menit kemudian, giliran Jose Fuenzalida yang menggandakan keunggulan Cili. Sebuah fakta ironis karena secara permainan, Kolombia jauh lebih padu dan menguasai penguasaan bola. Terhitung, Kolombia menang posisi 67-33 persen, pun membuat tembakan hingga 13 tembakan, sementara Cili yang sangat pragmatis tanpa Arturo Vidal hanya membuat total empat tembakan.
Tak hanya itu, Kolombia juga harus main dengan 10 pemain ketika gelandang Carlos Sanchez mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-57.
Hal ini membuktikan bahwa Cili tampil sangat efektif walau minim penguasaan bola. Modal yang sangat baik menghadapi Argentina yang superior di final nanti.
Dalam final tahun lalu, Cili berhasil menjadi juara setelah menang lewat adu penalti. Final kali ini juga akan membuktikan kemampuan Cili setelah ditinggal pelatih Jorge Sampoli yang memberikan gelar Copa America pertama untuk Cili. Di tangan pelatih asal Argentina lainnya, Juan Antonio Pizzi, Cili tetap perkasa sebelum ke final, termasuk membuat rekor kekalahan terburuk Meksiko dalam 93 tahun, saat dibantai cili 7-0 di perempatfinal.
Susunan Pemain
Kolombia (4-2-3-1): Ospina; Fabra (Perez 73’), Murillo, Zapata, Arias; Sanchez, Torres; Rodriguez, Cardona (Moreno 46’), Cuadrado (Bacca 80’); Martinez
Cili (4-3-3): Bravo; Beausejour, Jara, Medel, Isla; Hernandez (Pulgar 30’), Silva, Aranguiz; Sanchez, Vargas (Gonzalez 88’), Fuenzalida (Puch 75’)