PEKANBARU (suaralira.com) - Musim kemarau yang mulai masuk ke Provinsi Riau membuat sejumlah 'penjahat lingkungan' kembali membakar lahan dan hutan. Diduga aksi ini untuk membuka lahan perkebunan sawit, yang sebelumnya didahului penebangan kayu hutan ilegal atau illegal loging.
Adanya kebakaran hutan ini terpantau helikopter patroli dari Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Petugas memantau hutan di kawasan Langgam dan kawasan Marga Satwa Kerumutan, Jumat 10 Februari 2017.
"Patroli ini merupakan perintah Komandan Lanud (Marsma Henri Alfiandi)," kata Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rizwar, Jumat malam.
Dia menyebutkan, dari udara petugas memantau sejumlah kepulan asap tebal akibat pembakaran hutan. Kebakaran ini terjadi di lokasi yang kayunya sudah ditebang.
"Di salah satu lokasi terpantau kayu-kayu bertumbangan," kata Rizwar.
Berdasarkan foto udara, kebakaran ini terjadi di pinggir sungai. Diduga sungai ini menjadi salah satunya sarana transportasi karena lokasi sangat jauh ke dalam hutan.
"Tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat, hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki," sebut Rizwar.
Selain di pinggir sungai, di sekitar lokasi juga sudah ada lahan yang sudah dikapling atau dikotak-kotakkan, diduga bakal ditanami sawit. Pasalnya di sekitar lokasi juga terdapat tanaman sawit yang masih muda.
Tak hanya itu, di dalam hutan petugas dari udara melihat adanya pondok beratap biru. Diduga tempat ini dijadikan oleh perambah ataupun pelaku illegal loging membabat hutan.
"Untuk mengatasi kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan sudah ke lokasi melakukan pemadaman. Personel Manggala Agni juga sudah turun," kata Rizwar.
Sewaktu memantau lokasi ini, Rizwar menyebut tengah turun hujan. Diharap cuaca ini bisa membantu petugas menanggulangi kebakaran supaya tidak meluas.