Suaralira.com, Pekanbaru — Bertempat di SMPN 43 Rabu, (19/03) adakan Lomba Hapalan ayat ayat pendek juz 30 sesuai instruksi Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dimana siswa harus hapal ayat ayat pendek tersebut.
Sesuai jadwalnya selama bulan Ramadhan 1446H dimana siswa siswi diharuskan untuk mengikuti Program Pekanbaru Cinta Al Qur'an bertepatan dengan jadwalnya besok terakhir belajar mengajar disekolah Rabu, (20/03).
Maka hari ini selasa (19/03) siswa siswi adakan Lomba Bacaan Alfatihah sesuai indikator *Makhroj, *Tajwid, *Irama juga dalam Tahfiz hapalan sesuai *Makhroj, *Tajwid, *Kelancaran Bacaan/hapalan, "tutur Eva Nurzaimi, M.Pd selaku koordinator kegiatan dan juga Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPN 43.
Eva menjelaskan bahwa jumlah peserta 21 siswa dari kelas 7, 8, 9 ujarnya kepada suara lira.com dimana Lomba baca Alfatihah serta Tahfiz hapalan ayat ayat pendek juz 30 sesuai ayat diinginkan peserta lomba.
Setiap peserta memilih 2 ayat diinginkan untuk dibacakan sesuai hapalan didapatnya pembacaan didepan Tim juri yang telah ditentukan sekolah.
Penilaian secara digital, setiap Guru mengisi/memberikan Link Google penilaian agar penilaian tim juri bisa lebih transparan.
Hasil penilaian besok diumumkan sesuai dengan penentuan juaranya juga sekaligus pemberian hadiah guna memotivasi siswa siswi agar lebih giat dan semangat.
Lomba bacaan Alfatihah dengan benar dan Tahfiz hapalan surat-surat pendek dalam Al Qur’an ini dalam rangka sekaligus Evaluasi dari Program Pekanbaru Cinta Alqur'an, "pungkas Kepala SMP Negeri 43 Pekanbaru Zuraida, M.Pd dalam mengisi Ramadhan 1446 H, kepada suaralira.com di Ruangannya.
Dalam lomba bacaan Alfatihah serta lomba Tahfiz/hafalan surat pendek ini yakni mencakup keakuratan dalam menghafal teks surat pendek, termasuk bacaan, tajwid, dan kelancaran dalam melafalkan setiap kata. Peserta diharapkan mampu menghafal surat pendek dengan sempurna tanpa melakukan kesalahan.
Tartil (Keindahan dan Kelancaran Bacaan)Tartil merujuk pada keindahan dan kelancaran bacaan peserta. Peserta diharapkan mampu membaca surat pendek dengan penuh penghayatan, memperhatikan tajwid, serta menjaga irama dan nada yang tepat guna menunjukkan kemampuan peserta dalam membawakan ayat-ayat Al-Quran dengan kualitas bacaan yang baik.
"Zuraida, berharap agar Hafalan Juz Amma dalam Lomba hafalan surat pendek umumnya berfokus pada surat-surat pendek yang terdapat di Juz Amma, oleh karena itu, peserta juga akan dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam menghafal keseluruhan Juz Amma.
Siswa maupun Peserta Lomba Pekanbaru Cinta Al qur'an diharapkan mampu memahami dan menerapkan tajwid dengan baik dalam membaca surat-surat pendek. Dalam Poin penilaian tajwid mencakup penggunaan huruf-huruf hukum, pengaturan nafas, dan penguasaan tajwid yang sesuai.
Dalam rangka Selesainya Program Walikota dan Wakil walikota yang diinstruksikan melalui Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru agar Program Pekanbaru ini dapat berjalan sesuai instruksi serta nantinya agar terus berlanjut serta siswa siswi pun Cinta akan Al Qur'an guna bertujuan untuk meningkatkan semangat keberagamaan dan memupuk kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan generasi muda.
Momentum ini sangat penting untuk membangun kecintaan anak-anak terhadap Al-Qur’an sejak dini. Selain itu, lomba ini juga menjadi sarana untuk mengasah kemampuan mereka dalam membaca ayat-ayat pendek dengan benar dan indah.
“Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai motivasi bagi anak-anak untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari pembinaan karakter anak-anak sejak usia dini,” ulasnya
“Selamat bertanding kepada seluruh peserta, semoga berkah dan dilancarkan Allah SWT, kami sangat bangga dan haru menyaksikan anak-anak tampil dengan baik. Mereka adalah generasi penerus yang harus kita bimbing dengan nilai-nilai agama,” harapnya.
“Semoga nilai-nilai Al-Qur’an tertanam dalam kehidupan anak-anak sejak dini. In Syaa Allah kegiatan seperti ini akan terus kita laksanakan di masa mendatang. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memperkuat pondasi pendidikan karakter berbasis nilai-nilai keagamaan,” tutup Zuraida, M.Pd. (Jheff/R/sl)