Program LYGA Sagu Tiada Ragu Perkuat Ekosistem UMKM Sagu di Kepulauan Meranti, Hadirkan Pelatihan hingga Bantuan Alat Produksi


Dibaca: 656 kali 
Kamis,25 Desember 2025 - 14:12:44 WIB
Program LYGA Sagu Tiada Ragu Perkuat Ekosistem UMKM Sagu di Kepulauan Meranti, Hadirkan Pelatihan hingga Bantuan Alat Produksi

SuaraLira.Com, Meranti -- Program LYGA (Light Your Green Action and Innovation) yang diinisiasi PT PLN melalui Rumah BUMN Riau memberikan dampak nyata bagi penguatan ekosistem UMKM olahan sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti. Mengusung tema “Sagu Tiada Ragu”, program ini difokuskan pada peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pengolahan sagu sebagai salah satu komoditas unggulan daerah.

 

Tidak sekadar pelatihan, Program LYGA juga menghadirkan dukungan konkret berupa bantuan alat produksi, penguatan kemasan, hingga pendampingan legalitas usaha guna meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM lokal.

 

Rangkaian kegiatan diawali dengan pelatihan yang digelar pada 19 Februari 2025 di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur. Pelatihan difasilitasi Rumah BUMN Riau melalui Muhammad Khairi dan Putri Maysora, dengan materi strategi pemasaran digital serta teknik packaging modern yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM.

 

Salah satu peserta, Suziati, pelaku UMKM Mosagu, mengaku pelatihan tersebut memberikan pemahaman baru tentang pentingnya pemasaran digital dan kemasan menarik untuk meningkatkan nilai jual produk olahan sagu.

 

Program kemudian dilanjutkan dengan workshop pengolahan limbah sagu menjadi pupuk kompos dan pupuk cair pada 20 Februari 2025. Edukasi ini bertujuan memperkenalkan konsep keberlanjutan dan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah sagu agar memiliki nilai tambah, sekaligus mendukung kesuburan lahan pertanian masyarakat sekitar.

 

Sebagai bentuk dukungan nyata, tim LYGA menyerahkan berbagai bantuan alat produksi dan kemasan kepada UMKM penerima manfaat. UMKM Mosagu, produsen cookies sagu aneka rasa, menerima oven berkapasitas besar, kemasan produk yang lebih modern, bantuan bahan baku, serta pendampingan peningkatan legalitas usaha, meliputi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

 

Sementara itu, UMKM Mak Long, produsen kerupuk sagu lokal, memperoleh bantuan mesin pemotong adonan kerupuk serta kemasan yang lebih efisien. Bantuan tersebut diharapkan mampu mempercepat proses produksi, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jangkauan pemasaran.

 

Suziati menyampaikan bahwa bantuan oven berkapasitas besar sangat membantu peningkatan produktivitas Mosagu. Dengan kemampuan produksi yang lebih optimal, proses kerja menjadi lebih efisien dan mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

 

Hal serupa disampaikan Zunifalzi, pemilik UMKM Mak Long. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya proses pemotongan adonan kerupuk masih dilakukan secara manual dan memerlukan waktu cukup lama. Dengan adanya mesin pemotong serta kemasan modern, usahanya kini lebih siap bersaing dan memperluas pasar.

 

Pemilihan Mosagu dan Mak Long sebagai penerima bantuan didasarkan pada konsistensi keduanya dalam memproduksi olahan sagu serta potensi pengembangan usaha yang dinilai mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Desa Sungai Tohor.

 

Melalui rangkaian program yang komprehensif ini, LYGA “Sagu Tiada Ragu” menjadi wujud nyata komitmen PT PLN dan Rumah BUMN Riau dalam memperkuat ekosistem UMKM olahan sagu di Kepulauan Meranti, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis kearifan dan keberlanjutan.(Sang/sl)


Akses suaralira.com Via Mobile m.suaralira.com
TULIS KOMENTAR
BERITA sebelumnya

BERITA POPULER
KANTOR PUSAT:
Jl. Angsa I No. 4b Sukajadi – Pekanbaru – Riau - Indonesia
Email Redaksi : suaralira@gmail.com
Email Bagian Iklan : suaralira@gmail.com
Phone : 081266367545
AVAILABLE ON :