Padang Diberlakukan Tanggap Darurat Banjir

PADANG (suaralira.com) - Sebanyak 740 personil dari tim gabungan dari BPBD, Lantamal, Kodim 0312, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, TRC Semen Padang, KSB, Pramuka Peduli dan unsur kebencanaan lainnya terlibat dalam penanganan darurat banjir yang melanda Kota Padang, Pariaman dan Agam.

Guna memudahkan penanganan darurat, maka Wali Kota Padang telah memberlakukan masa tanggap darurat tanggal 17 - 24 Juni 2016.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di Kota Padang dan menyerahkan bantuan dana siap pakai.

"Rp 200 juta untuk BPBD Provinsi Sumatera Barat dan Rp 300 juta untuk BPBD Kota Padang," sebutnya melalui surat elektronik sebagaimana yang dilangsir tribun.

Bantuan dana siap pakai tersebut digunakan untuk operasional penanganan darurat bencana. Pada Jumat (17/6/2016) telah diadakan rapat koordinasi Tim BNPB, BPBD Prov.Sumbar, BPBD Kota Padang, Dinas Sosial dan relawan.

Distribusi pembagian paket makan buka puasa dan sahur bagi warga terdampak dilakukan. Untuk mendukung distribusi makanan siap saji tersebut maka didirikan dapur umum lapangan. Meskipun banjir telah surut, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.

BMKG memperkirakan selama tiga hari ke depan (17-20 Juni 2016), curah hujan lebat berpotensi di wilayah Sumatera.

Masih menghangatnya suhu muka laut di atas normal perairan Indonesia barat, masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia di maritim kontinen Indonesia, dan lemahnya aliran masa udara dingin Autralia di wilayah Indonesia, diperkirakan memberikan kontribusi pada peningkatan curah hujan.

Selain itu dengan adanya daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin di wilayah Sumatera dan Kalimantan mengakibatkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga meningkatkan potensi petir dan angin kencang.

Dengan kondisi potensi hujan lebat tersebut maka banjir, longsor, dan puting beliung dapat berpotensi terjadi di beberapa daerah. (***)