Ketua Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan, saat memberikan sambutan didampingi Walikota Bekasi, Rahmat Effendi

Cap Gomeh 2568 di Bekasi Berjalan Lancar

BEKASI (suaralira.com) - Sesudah Imlek identik dengan pawai Cap Gomeh. Maka itu, Kelenteng Hok Lay Kiong merayakan pawai cap gomeh 2568/2017, disekitaran kelenteng, jalan Mayor Oking, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (11/2).
 
Pada perayaan itu, turut hadir Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, Mantan Walikota Bekasi, Mochtar Muhammad, Anggota DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan yang juga Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma-Kelenteng Hok Lay Kiong, dan Anggota DPRD Kota Bekasi, Dariyanto.
 
Ketua Yayasan Kelenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan menjelaskan, tradisi umat Tionghoa dalam merayakan Imlek biasanya akan di tutup dengan perayaan cap gomeh selang 14 hari terhitung dari tanggal 28 Januari 2017.
 
Ronny melanjutkan, pada tahun ini perayaan cap gomeh akan berlangsung seperti tahun 2016 lalu. Dimana para umat Tionghoa di Kota Bekasi akan menggelar pawai dengan rute kurang lebih 2 Kilometer.
 
"Kita akan arak-arakan, dimulai dari Kelenteng Hok Lay Kiong, menyisiri jalan Kenari, jalan Mayor Oking, jalan Ir.H Juanda, dan kembali ke jalan Mayor Oking, dan jalan Kenari dengan finish di Kelenteng Hok Lay Kiong," jelas dia.
 
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi menuturkan, pada perayaan cap gomeh ini, diharapkan Kota Bekasi menjadi kota toleransi dalam umat beragama.
 
"Ragam budaya, ras, suku, dan terutama agama harus menjadi satu, tidak ada kaum minoritas, dan mayoritas, semua menjadi satu warga Kota Bekasi yang akan membantu proses pembangunan di Kota Bekasi," terang pria yang akrab disapa Pepen ini.
 
Sementara, Anggota DPRD Kota Bekasi, Dariyanto menambahkan, cap gomeh adalah sebuah tradisi. Maka itu, untuk menjaga tradisi leluhur, cap gomeh dirayakan sebagai simbol penghormatan.
 
Seperti diketahui, saat pawai cap gomeh, Pepen, dan Ronny memikul joli/tandu yang digoyang-goyang.
 
(oto/sl)