BEKASI (suaralira.com) - Kabar perpecahan di tubuh PDI Perjuangan (PDIP) Kota Bekasi berhembus, partai berlambang moncong putih itu di isukan pecah dua antara kubu Mochtar Mohamad (M2), dan kubu Anim Imamuddin selaku ketua DPC PDIP Kota Bekasi. Perpecahan itu berkaitan dengan posisi siapakah yang laik maju menjadi calon Wali Kota Bekasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi tahun 2018 mendatang.
Kubu M2 menghendaki partai pemenang pemilu ini maju sebagai calon Wali Kota, sementara di kubu Anim, dia rela hanya menjadi calon Wakil Wali Kota saja.
Kabar perpecahan yang merebak di media cetak maupun online ini ditanggapi oleh Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi Bidang Komunikasi Politik, Henu Sunarko. Ia mengatakan, ini sebagai dinamika internal yang kerap terjadi di Parpol, dan itu sebagai bagian dari pematangan proses dalam berdemokrasi.
Ia menjelaskan, partainya menghormati dan taat akan mekanisme yang tengah berproses di tingkat DPP. Bicara soal rekomendasi siapakah yang pantas, lanjut Henu, apapun yang dikeluarkan DPP akan diterima tanpa reserve.
Adapun nama-nama yang memang sesuai dokumen politik BP-Pemuli Kota Bekasi yakni Anim Imamuddin, Mochtar Mohamad, Lilik Hariyoso dan Engkus Prihatin.
"Jadi sesungguhnya tidak ada itu terbelah atau perpecahan, ini semua cerminan dinamika partai. Apalagi memetakan dukungan berbasis PAC. Semua ada mekanismenya, dan seluruh kader wajib menerima hasil dari mekanisme itu sendiri," bebernya, Kamis (14/9).
Secara prinsip, kata dia, tak ada perpecahan di tubuh PDIP Kota Bekasi, bila memang ada, itu dilihat dari sudut pandang berbeda, dan justru sebagai pendewasaan dalam berpolitik dan berdemokrasi.
"Muara akhirnya, seluruh kader dan fungsionaris partai di semua tingkatan akan bersama-sama menjalankan amanat, dan perintah DPP Partai dalam Pilkada nanti," tegas dia.
Jadi, tambah Henu, isu yang dikabarkan tentang perpecahan itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab, pihaknya masih solid untuk memenangkan Pilkada di Kota Bekasi, meskipun banyak isu-isu negatif yang berkembang diluar sana.
"Polarisasi dukungan politik kepada orang per-orang bukan hal yang mengkhawatirkan, PDI Perjuangan sangat teruji dan mahfum dalam soal itu. Sehingga selalu mampu terhindar dari fragmentasi politik yang berkecenderungan memecah belah," tambahnya.
(oto/sl)