BENGKALIS (RIAU), suaralira.com - Kepedulian Solidaritas Pers Bengkalis sesama wartawan daerah ini tak lepas dari kepemimpinan Fendi Basri Ketua Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Kabupaten Bengkalis dalam menjalin hubungan silaturahmi yang baik sesama insan pers tanpa pandang dari organisasi mana wartawan tersebut bergabung.
Bagi Fendi Basri sebagai wartawan senior daerah ini, organisasi wartawan adalah wadah dan media apapun namanya tetap berada diundang-undang yang sama dan wartawan sendiri adalah pekerja pemburu berita dalam menjalankan tugas profesionalnya mengedepankan kode etik jurnalistik," sebutnya beberapa waktu yang lalu.
Sikap kepedulian sesama wartawan ditunjukan Fendi Basri apabila terjadi musibah,baik sakit ataupun ada pihak keluarga wartawan yang meninggal ia (Fendi Basri-red) menyempatkan diri serta menghibau kepada rekan pers yang lain untuk bersama hadir takziah kerumah duka.
Dibidang lain, sebagai wartawan senior ia tidak segan membagi ilmu jurnalistiknya kepada yang jurnior dan sembari melakukan pelatihan jurnalistik kepada wartawan formula dengan bekerjasama dengan lembaga pendidikan wartawan Pekanbaru Journalist Centre (PJC) dengan mendatangkan Instruktur ahli Drs.Wahyudi El Pangebean beberapa waktu yang lalu di Bengkalis ,semata-mata dengan tujuan menciptakan wartawan yang handal dan beretika.
Atas kepeduliannya sesama insan pers, Zul Azmi wartawan media online suaralira.com Minggu 21 April 2019 mengucapkan terima kasih atas sumbangsih Fendi Basri sebagai inisiator dalam merangkul kebersamaan wartawan ditambah lagi bersedia hadir kerumah duka bersama teman insan pers lainnya melayat orang tuanya meninggal dunia pada hari Sabtu pagi, 20 April 2019.
"Atas nama pribadi dan keluarga besar saya ucapkan terima kasih yang terhingga buat rekan-rekan pers di Bengkalis yang datang langsung melaksanakan takziah kerumah kami, terutama pak Fendi Basri yang peduli sesama insan Pers, dan tak lupa pula bagi masyarakat pedekik dan sekitarnya saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, karena melakukan takziah ke rumah kami serta menyelenggarakan fardhu kifayah,mulai dari memandikan, mengkafan, mensholatkan dan mengkuburkan sehingga almarhumah ibu saya dapat beristirahat dengan tenang dialamnya, hanya Allah SWT yang membalas kebaikan kalian, "ucap Zul dengan mata yang redup.
Masih menurutnya, buat keluarga besar dan pimpred media suaralira.com walaupun tidak sempat hadir, namun melalui pesan singkat lewat WhatsApp mengucapkan belasungkawa dan turut berdukacita, saya juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian bapak-bapak semua hanya Allah yang membalas nya," ungkap Zul.
Almarhumah Nurinah (80) meninggal dunia Sabtu pagi,20 April 2019 sekira jam 9.00 Wib,karena mengidap sakit tua yang dideritanya. Almarhumah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan M. Thoyib RT. 01/RW.01 Desa Pedekik setelah Sholat Zhuhur.***(ys/sl)