Pangkalan Kerinci (Riau), Suaralira.com -- Pada tahun lalu meski sejumlah sekolah dari Kabupaten Pelalawan yang diajukan tak berhasil lolos merebut Penghargaan Adiwiyata Nasional maupun adiwiyata Mandiri tingkat pusat, namun pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pelalawan tetap akan ajukan sejumlah sekolah di Pelalawan untuk mengikuti lomba adiwiyata tingkat nasional tahun ini.
Informasi itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (DLHK) Pelalawan Syamsul Anwar MH kepada media ini saat ditemui diruang kerjanya Selasa (9/7/2019) di Pangkalan Kerinci.
Menurut Syamsul Anwar, kalau untuk informasi lomba sekolah di adiwiyata tingkat nasional, sekarang belum ada informasinya dari pihak kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Tapi kalau untuk lomba adiwiyata tingkat provinsi Riau, pihaknya sudah ajukan dua sekolah di Pelalawan yaitu sekolah SD Permata Soga Ukui I dan Sekolah SD Permata Andalan Ukui.
”Pada tahun ini, untuk mengikuti lomba Adiwiyata tingkat Provinsi Riau, kita sudah ajukan dua sekolah SD swasta dan pihak Tim penilai adiwiyata provinsi Riau sudah turun melakukan verifikasi kelapangan pada kedua sekolah yang kita ajukan tersebut.
Sekarang kita tinggal menunggu pengumuman hasil penilaian dari pihak tim Penilai adiwiyata Riau,”ujar Kepala Dinas LHK Pelalawan.
Sementara terkait lomba adiwiyata nasional dan adiwiyata mandiri untuk tahun ini, sebut Syamsul, pihaknya masih menunggu informasi pelaksanaannya dari pihak Kemen LHK Pusat.
”Kalau untuk mengikuti lomba adiwiyata tingkat nasional tahun ini kita masih menunggu informasi dari pusat untuk mengusulan sejumlah sekolah yang akan kita ajukan untuk ikuti lomba adiwiyata nasional dan adiwiyata mandiri tersebut.
Karena biasanya pihak pusat akan surati kita untuk mengajukan sekolah-sekolah yang akan diikutkan lomba adiwiyata tingkat nasional tersebut,”terangnya.
Pada tahun lalu lanjut Syamsul, pihaknya telah mengajukan 7 sekolah di Pelalawan untuk mengikuti lomba adiwiyata pusat yaitu sebanyak 4 sekolah yang diajukan untuk ikuti lomba adiwiyata Nasional dan sebanyak 3 sekolah untuk ikuti lomba adiwiyata Mandiri.
Hanya saja tahun lalu itu, sejumlah sekolah yang kita ajukan untuk ikuti adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri tingkat pusat itu tak ada yang lolos satupun.
Hal itu disebabkan ada kekurangan kelengkapan administrasi dari sekolah-sekolah kita yang dinilai pihak tim penilai Adiwiyata pusat tersebut.
Selain itu, ada tambahan penilaian dari pihak pusat terkait, harus adanya pihak sekolah melakukan inovasi lingkungan seperti pengelolaan sampah disekolah itu sendiri, tidak hanya melakukan melakukan pemilahan sampah-sampah semata, tapi harus dilakukan inovasi pengelolaannya seperti inovasi pemanfaatan sampah
itu sendiri dilakukan pihak sekolah,”tegasnya.(sh/sl)