Wabah Hog Cholera, Masyarakat Jangan Takut Makan Ikan

Tanjung Beringin (Sumut), Suaralira.com -- Wabah hog cholera yang menyerang ternak babi menggulirkan isu liar yang menyebut ikan laut tercemar dan tak aman dikonsumsi, padahal kabar tersebut hanya info sesat yang diembuskan oknum tak bertanggungjawab, demikian dijelaskan kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Drs H Akmal AP M Si.
 
Bersama dengan Asisten Ekbangsos Ir H Kaharuddin, Kadis Kelautan Perikanan Sergai Sri Wahyuni Pancasilawati S P MSi,  Kadis Lingkungan Hidup Panisean Tambunan, Kadis Ketapang Sergai M Aliuddin S MP, Kepala BPBD Sergai Henri Suharto, drh Yusranaria Panjaitan dan Rustiati Harahap perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu, Akmal meninjau langsung Tempat Pelelangan Ikan di Tanjung Beringin dan melaksanakan penyisiran bangkai babi di sungai Bedagai, Senin (18/11/2019).
 
Akmal menjelaskan bahwa kegiatan ini atas inisiatif Asisten Ekbangsos Ir H Kaharuddin yang bertujuan sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi masyarakat bahwa tidak ada korelasi kesehatan antara virus hog cholera dengan konsumsi ikan pasca maraknya pembuangan bangkai babi ke aliran sungai.
 
Sedangkan Kadis Perikanan dan Kelautan Sergai menyebut hal tersebut disebabkan selain karena virus kolera babi tidak bisa menjangkiti spesies lain, ikan yang dikonsumsi masyarakat juga ditangkap jauh dari bibir pantai, yaitu sekitar 1-5 mil.  
 
Sedangkan bangkai babi yang dibuang seluruhnya tertahan di sungai berkat tindak cepat pihak terkait dalam memeriksa kondisi sungai yang disinyalir kerap dijadikan lokasi pembuangan bangkai.
 
Kadis Kominfo Sergai mengutarakan bahwa dalam kegiatan ini dilaksanakan "makan ikan" bersama yang diikuti oleh jajaran kepala OPD sebagai simbol jika ikan yang ditangkap nelayan aman untuk kesehatan sekaligus menepis kabar bohong perihal terjangkitnya virus hog cholera terkontaminasi dengan ikan yang dipasarkan ke masyarakat.
 
Setelah itu rombongan OPD bersama-sama melakukan monitoring Sungai Bedagai untuk memantau, mengamankan dan mengubur bangkai babi yang terapung di atas aliran sungai.
 
Dalam kesempatan tersebut, Kadis Perikanan dan Kelautan juga mengimbau agar masyarakat tak perlu termakan HOAX perihal virus hog cholera yang dapat menjangkiti ikan. 
 
“Konsumsi ikan penting artinya bagi masyarakat, apalagi bagi kebutuhan gizi utama tubuh. Jangan karena kabar yang tidak benar, masyarakat yang mengkonsumsi ikan berkurang.
 
Ditambah lagi dengan terdampaknya ekonomi nelayan dan penjual ikan karena  penurunan pembeli," ujarnya.
 
Asisten Ekbangsos Ir H Kaharuddin juga secara singkat menghimbau jika konsumsi ikan masih aman, karena penularan virus kolera babi tidak bisa terjadi pada manusia atau kepada hewan beda jenis, “Untuk itu tak perlu mengurangi selera dalam mengkonsumsi ikan.
 
Nutrisi dan gizi yang bersumber dari ikan masih sangat diperlukan, demikian disampaikan Kadis Kominfo Sergai Drs H Akmal AP M Si.(Darman S/sl)