Subang (Jabar), Suaralira.com -- Ratusan ikan di sungai Cipunagara yang berada di Kampung Ciseupan, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjugsiang, Subang mati mendadak. Dugaan awal ikan mati karena terpapar limbah pabrik.
Matinya ratusan ikan membuat jagad media sosial Subang ramai. Hal ini diungkap video yang memperlihatkan bangkai-bangkai ikan yang tercecer di pinggir sungai Cipunagara pada Rabu (19/02/2020) pagi.
Saat didatangi ke lokasi, Usman, warga Ciseupan membenarkan kejadian tersebut, bahkan warga yang mengambil kiloan ikan diduga terapar limbah tersebut.
“Ini kejadian tahunan, tiap tahun sungai Cipunagara dari arah sungai Cipabelah atau dari Girang, kalau dugaan, ya limbah ini berasal dari salah satu perusahaan,” ungkap Usman.
Menurut Usman, sudah 3 tahun kolam raning ikan pinggir sungai Cipunagara tidak ditanami lagi ikan, diduga karena secara rutin terpapar sehingga secara ekonomis juga tidak menguntungkan.
Dia juga menambahkan jika air di sungai Cipunagara ini meluap di musim hujan maka kejadian matinya ikan yang hidup di ekologi sungai itu ikut mati. Warga lainnya membenarkan hal itu.
“Sungai ini dipakai warga untuk berbagai macam keperluan warga, dan 3 tahun nyaris berulang setiap tahunnya, matinya ikan dan limbah itu membahayakan warga dan berdampak terhadap pariwisata dibkabupaten Subang,” katanya.
Terpaparnya air sungai Cipabelah yang membentang dari Cimanglid- Kasomalang-Cadasngampar-Bojongloa hingga Cibuluh terjadi berulang. Dugaan pembuangan limbah oleh perusahaan tak didukung bukti.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Cibuluh kecamatan Tanjungsiang, Edi Junaedi mengatakan sudah ada laporan warga soal matinya beberapa jenis ikan di sungai Cipunagara yang nyaris selalu terjadi pada setiap tahunnya.
“Dari laporan warga, ikan emas, kancra dan ikan lain lainnya dan ini sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelumnya terutama pada 2016, sayangnya setelah diproses di laboratorium malah tidak ada tindak lanjutnya,” ungkapnya.
Menurut Edi dengan kejadian tersebut berdampak pada ekosistem di sungai. ”Tentu ekosistem di sungai tersebut terganggu, kami berharap intansi terkait peduli dan menindaklanjuti kasus matinya ikan yang rutin terjafi setiap tahunnya,” pungkasnya. (ag/sl)