PANGKALAN KERINCI (Riau), Suaralira.com -- Suasana Kabut Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali Muncul di Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Riau.
Kabut Asap tersebut mulai memunculkan Kepekatannya Hari ini, Senin (8/3/2021). Mulai Subuh Hari hingga pukul 11.30 WIB.
Tak Khayal semua Warga setempat dibuatnya jadi Risau.
Seperti yang disampaikan Larshen Yunus, Aktivis Anti Korupsi yang pada saat itu Melintasi Jalan Protokol di Kota Pangkalan Kerinci, persisnya di sekitaran Grand Hotel.
Tentu saja banyak dugaan yang muncul dari masyarakat setempat. Mulai dari Kabut Asap hingga Kabut hasil Karhutla.
"Menurut kami, Asap ini jelas dari hasil Kebakaran Hutan dan Lahan. Dibuktikan atas Partikelnya yang mengandung Debu Pohon dan Dedaunan. Bagi kami ini tentu merupakan suatu hasil Kejahatan yang Dibiarkan serta Sangat Membahayakan Kesehatan Masyarakat kesal Larshen Yunus.
Sebagai Lanjutannya, pihak Larshen Yunus melalui Presidium Pusat (PP) Gerakan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI) meminta agar Bapak Kapolri dan Kapolda Riau Yang Terhormat, untuk Ingat Janji sekaligus Merealisasikan Pernyataan Resmi terkait Ganjaran kepada seluruh Kasatwil yang tidak becus mengurus masalah Karhutla.
"Ini bukti yang nyata dan melalui kesempatan yang berharga ini, Kami Minta dan Tagih Janji Bapak Kapolri maupun Bapak Kapolda Riau, untuk Segera Mencopot dan Menonjobkan Kasatwil yang tak beres dalam Menyelesaikan Kasus Karhutla di Riau, yakni Kapolres Pelalawan", tegas Yunus, dengan nada optimis.
Para Aktivis GAMARI berencana akan berkirim surat yang disertai Data maupun Bukti-Bukti Otentik, terkait Kepulan Asap di Kabupaten Pelalawan.
"InshaAllah dalam Minggu ini juga, Kami Langsung Kirim Surat dan Berkas Pengaduan yang dimaksud, agar Kapolres Pelalawan itu Segera di Copot dan di Nonjobkan dari Jabatannya" harap Larshen Yunus, seraya bergegas pergi menuju mobilnya. (sl)