BATAM (KEPRI), Suaralira.com -- Pelantikan DPW Perkumpulan Lsmlira Indonesia Provinsi Kepulauan Riau di Kota Batam bukan satu kendala bagi Perkumpulan Lumbung Informasi Rakyat yang disingkat LIRA.
"Bahkan, kita apresiasi adanya perkumpulan baru yang dilantik tersebut, walaupun dari pendiri perkumpulan yang sama", ujar Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Kepri Budi Sudarmawan kepada wartawan melalui saluran selularnya.
Hal ini disampaikan oleh pria yang sehari hari di panggil Gubernur tersebut kepada wartawan.
Dikatakannya, Benar adanya Perkumpulan Lsmlira Indonesia, akan tetapi itu beda dengan Perkumpulan Lumbung Informasi Rakyat disingkat LIRA yang sudah lama berkecimpung di kancah aktivis. Dimana, LIRA satu perkumpulan yang berdiri dari embrio Blora Center oleh beberapa pendiri waktu itu, terus menggeliat dan penuh dinamika.
Dalam proses perjalanan LIRA tersebut, sebagaimana diatur dalam AD/ART LIRA, kepemimpinan boleh menjabat selama dua periode dengan melalui proses demokrasi. Begitulah LIRA waktu itu, hingga digelarnya Munas Ke-2 di Hotel Bidakara Tahun 2015.
Dimana pendiri LIRA Jusuf Rizal menjunjung tinggi AD/ART dan komitmen melakukan Munas, dan terpilihlah Bendahara Umum DPP LIRA dua periode Olies Datau sebagai Presiden LIRA melanjutkan estafet kepemimpinan Jusuf Rizal.
Jadi, LIRA itu satu perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat/Non Goverment Organization (NGO) yang mana setelah Munas telah mendaftarkan perkumpulannya ke Kementerian Hukum dan HAM.
"Hasil Munas Lumbung Informasi Rakyat disingkat LIRA Ke-II di Hotel Bidakara Tahun 2015, sah mengantongi SK Kemenkumhan Nomor : AHU-0032287.AH.01.07.TAHUN 2016," jelas Budi Sudarmawan yang juga politisi Partai Golkar ini.
Budi menjelaskan, setau saya ada Perkumpulan Lsmlira Indonesia yang didirikan oleh beberapa pendiri LIRA. Hal ini muncul setau saya, awalnya terkait pemberhentian Presiden LIRA hasil Munas ke-II Ibu Olies Datau oleh salah seorang pendiri sepihak tanpa melalui mekanisme Musyawarah.
Perihal ini jadi meruncing, hingga ada saran beberapa jajaran kepada salah seorang pendiri untuk melakukan Munaslub menindaklanjuti kegaduhan kala itu. Memang, setau saya kala itu sempat mengundang seluruh provinsi dan DPD Kabupaten Kota untuk mengikuti Munaslub LIRA di Makasar, seingat saya di perankan pimpinan LIRA setempat Ryan Latief.
Namun, dipantau dalam agenda Munaslub tersebut bisa dikatakan 95 persen jaringan LIRA di Indonesia tidak mengikutinya. Maka, Lumbung Informasi Rakyat disingkat LIRA hasil Munas tetap solid, ditambah lagi mengantongi SK Kemenkum Ham RI yang telah mengesahkanan perkumpulan LIRA hasil Munas ke-II, "tandas Budi.
Barang kali, proses inilah membuat beberapa jajaran apakah itu jajaran pengurus yang baru di DPP mengatasnamakan Lsmlira Indonesia. Dan memang, mereka juga legal dengan mengantongi SK Kemenkumham, kalau tidak salah Perkumpulan Lsmlira Indonesia dengan logo yang berbeda dengan LIRA.
Perkumpulan LIRA yang berdiri dan pernah digadang-gadangkan dari "Embrio Blora Center" itu memiliki Lambang terdiri huruf dengan gambar Sembilan Padi di dalam Rumah. Di atas tulisan berbunyi RUMAH ASPIRASI RAKYAT. Dan di bawah tulisan berbunyi LUMBUNG INFORMASI RAKYAT.
Tulisan berwarna HITAM dan warna SEMBILAN PADI adalah EMAS. Dimana filosofi logo LIRA didasari oleh budaya kerakyatan sejak nenek moyang yang membangun Lumbung Pangan di desa-desa guna menampung kelebihan hasil panennya. Pada saat panceklik masyarakat kemudian mengambil pangan yang disimpan di Lumbung Pangan untuk kelangsungan hidup di kemudian hari dengan antisipatif, "tukas Budi.
Dilanjut Budi menjelaskan, terkait logo LIRA, dalam era informasi dan globalisasi di abad millenium, Lumbung Informasi sangat strategis dalam menentukan perjalanan berbangsa dan bernegara. Karena itulah melalui LIRA diharapkan menjadi lumbung informasi bagi masyarakat guna menampung dan sekaligus menyalurkan aspirasi untuk mencapai masyarakat aman, adil, makmur dan sejahtera.
Begitulah sejarah LIRA, "akan tetapi dengan adanya pelantikan Lsmlira Indonesia yang menyerupai nama serta atribute LIRA bukan menjadikan satu persoalan bagi kita. Karena mereka juga dilegalkan negara melalui Kemenkumham RI, maka perlu kita apresiasi, dan saya selalu Gubernur LIRA Kepri turut mengucapkan selamat buat rekan rekan dan sahabat sahabat kami yang sudah dikukuhkan menjadi pengurus DPW Lsmlira Kepri, marilah kita sama sama turut berpartisipasi membangun Kepri ini dengan potensi yang kita miliki sesuai fungsi dan kedudukan kita sebagai organisasi yang ada ditengah tengah masyarakat, tandas Budi sambil menutup. (realis/sl)