Lombok Tengah (NTB), Suaralira.com -- Viral surat terbuka yang ditujukan untuk Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim. Surat tersebut dilayangkan dan ditulis oleh seorang pengawas tes PPPK Guru TUK SMKN Praya dengan Berlinangan Air mata, Lombok Tengah, NTB.
Pengawas bernama Novi Khassifa tersebut prihatin melihat seorang pria berusia 57 tahun yang bersusah payah mengikuti tes tersebut agar diangkat menjadi guru PPPK dari sebelumnya hanya honorer.
"Yang terhormat, Mas menteri Nadiem Makarim. Tak adakah rasa ngilu di dalam dada mas menteri melihat sepatu tua yang lusuh ini?" tulis Novi di unggahan Facebooknya 3 Hari yang lalu, dikutip Sabtu (18/9/2021)
Novi mengatakan pria tersebut selama bertahun-tahun setia mendidik generasi muda Indonesia, meski gaji tak sampai Rp500 ribu per bulan. Gaji sebesar itu tentu sangat pas-pasan untuk makan, apalagi untuk membeli pakaian hingga sepatu baru.
Tes PPPK sempat menjadi secercah harapan untuknya. Apa daya, pria tua ini gagal dalam tes teori yang harus memakai komputer.
"Soal-soal yang mas menteri berikan hanya teori belaka saja. Tak sebanding dengan praktik pengabdian berpuluh-puluh tahun lamanya. Soal-soal yang membuat beliau terseok-seok ketika memegang mouse dan membuat kepalanya pening. Akhirnya, PASSING GRADE pun tak diraih," lanjutnya.
Oleh karena itu, Novi meminta kepada Menteri Nadiem agar terketuk hatinya memperhatikan guru honorer yang tidak ahli dalam teknologi, tapi berhasil membuat anak-anak Indonesia bisa membaca dan berhitung.
Novi berharap kehidupan para guru honorer lebih layak, terlebih di masa tuanya.
"Beliau mempunyai andil yang besar dalam membangun negeri tercinta ini. Sudi kiranya mas menteri memberikan keringanan untuk melihat beliau bisa menikmati masa tua dengan sepatu dan kehidupan yang layak. Tak usah diperumit. Jika tidak ada kebijakan untuk mengangkat derajat mereka, setidaknya di surga besok sepatu ini akan menjadi saksi bahwa ilmu yang beliau ajarkan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan umat," kata Novi. (sl)