Batik menjadi Inovasi Andalan Kuantan Singingi pada Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Provinsi Riau Tahun 2022

Teluk Kuantan, Suaralira.com -- Pemerintah Daerah Provinsi Riau melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengambangan kembali melakukan penilaian untuk Penghargaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau Tahun 2022 kepada seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Riau.  Kabupaten Kuantan Singingi menjadi salah satu Nominasi untuk mewakili Riau ditingkat nasional disamping Kabupaten Indgagiri Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu.
 
Kepala Bappedalitbang Kuantan Singingi Ir. Maisir  membenarkan kalau Kuantan Singingi masuk tiga besar dalam Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah Provinsi Tahun 2022.
 
Ada empat Aspek dan kriteria penilaian verifikasi dan wawancara yaitu Aspek Pencapaian Pembangunan, Aspek Kualitas Dokumen RKPD, Aspek Proses Penyusunan Dokumen RKPD dan Aspek Inovasi.
 
Untuk aspek Inovasi, Kabupaten Kuantan Singingi mangajukan Pengembangan Batik sebagai salah satu inovasi yang sedang dikembangkan di Kuantan Singingi.
 
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuantan Singingi Drs. Azhar MM CPM yang mendampingi Kepala Bappedalitbang Maisir pada sesi wawancara oleh Tim Penilai Independen (TPI)  yang dilaksanakan di Hotel Premiere Pekanbaru Senin (14/2/2022), meyakini bahwa Kabupaten Kuantan Singingi dengan Inovasi Batiknya mampu dan layak menjadi yang terbaik pada Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau Tahun 2022. 
 
Ada beberapa alasan kenapa Inovasi Batik Kuansing menjadi alsan untuk ditampilkan pada PPD, Pertama di Kuantan Singingi  usaha Batik ini pada awalnya belum ada sama sekali, namun semenjak Tahun 2016 Kelompok Batik mulai Tumbuh dengan jumlah KUB sebanyak 3 KUB dengan tenaga pembatik sebanyak 6 orang. Kedua dalam Dua tahun terakhir kelompok batik di Kuansing tumbuh dan berkembang dengan pesat sehingga pada Desember 2021 KUB batik berjumlah sebanyak 22 Kelompok dengan 214 tenaga pembatik, dimana target pemerintah dalam tiga tahun kedepan jumlah tenaga pembatik diharapkan bertambah menjadi 1000 tenaga pembatik. Ketiga Usaha Batik Kuansing mampu menambah inkam masyarakat yang pada akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karna tenaga pembatik saat ini mampu menambah pendapatannya rata rata 2 juta rupiah sampai 3 juta rupiah perbulan.
 
Dihadapan Tim Penilai, Azhar juga menjelaskan kenapa Batik Kuansing bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat adalah Pertama, Kabupaten Kuantan Singingi memiliki banyak budaya yang sangat kuat yang bisa dituangkan menjadi motif batik. Kedua, masyarakat Kuantan Singingi memiliki kebanggaan yang sangat besar terhadap budaya yang dimiliki. Ketiga Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mendukung penuh usaha perkembangan batik dengan mengeluarkan kebijakan berupa aturan dalam bentuk Perbup dan Surat Edaran yang menghimbau ASN untuk memakai Batik Kuantan Singingi. Dengen beberapa alasan tersebut Azhar sangat yakin Batik Kuantan singingi mampu bersaing dengan Batik Batik dari daerah lainnya termasuk batik dari daerah Jawa.
 
Azhar sosok yang selalu ramah dengan awak media, dan pada Desember 2021 mendapatkan penghargaan Sebagai Pembina Batik Daerah Riau Terbaik tahun 2021, juga berharap bahwa Batik Kuantan Singingi akan menjadi Tuan Rumah di Provinsi Riau
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Batik Kuantan Singingi Surmayati juga menyampaikan kepada Tim Penilai bahwa permintaan pemasaran Batik Kuansing tidak hanya di Provinsi Riau saja tapi juga Provinsi lainnya seperti Provinsi Kepulauan Riau dan Kalimantan,  saat ini permintaan batik di KUB Batik Nagori sudah Inden sebanyak 4000 lembar lanjut Surmayanti. (Ind/sl)