Penerimaan Polri Terapkan Prinsip BETAH, Polresta Malang Kota Libatkan LSM Hingga Kampus

MALANG KOTA (JATIM), suaralira.com - Dalam rangka penerimaan terpadu anggota Polri Tahun Anggaran (TA) 2022 baik dari taruna/taruni Akademi Kepolisian (Akpol) maupun Bintara Polri, Polresta Malang Kota menerapkan prinsip BETAH yakni Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis. 
 
Dalam penerapan prinsip BETAH saat proses penerimaan terpadu anggota Polri TA 2022, Polresta Malang Kota melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan melibatkan sejumlah pihak dalam hal pengawasan. 
 
Mulai dari Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang Prof Dr HM Zainuddin MA, Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang Rimzah dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Malang-Batu Ema Sumiarti. 
 
Kemudian dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang Muhtar Hazawawi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang Eny Hari Sutiarny, Ketua DPD LIRA Malang Raya M. Zuhdy Achmadi, perwakilan Radar Malang dan Pejabat Utama Polresta Malang Kota. 
 
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, dengan adanya proses penandatanganan MoU dengan berbagai pihak untuk mensukseskan penerimaan terpadu anggota Polri TA 2022 kali ini, harapannya para pihak dapat membantu dalam proses pengawasan.
 
"Dengan adanya MoU ini diharapkan bisa membantu untuk menjadi kontrol di dalam pelaksanaan penerimaan atau rekrutmen anggota Polri," ungkap perwira polisi yang akrab disapa Buher ini. 
 
Selain itu, pihaknya menyampaikan, untuk para pihak yang telah melakukan penandatanganan MoU bersama Polresta Malang Kota dapat memberikan pelatihan kepada calon anggota Polri secara maksimal, sehingga dapat melahirkan lulusan terbaik. 
 
"Selain itu, seluruh pihak tidak diizinkan untuk memberikan janji kepada keluarga atau peserta, namun seluruh peserta harus diberikan pelatihan guna persiapan diri," ujar Buher. 
 
Lebih lanjut, Buher juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan kehadiran pihak-pihak terkait, dalam proses penandatangan MoU untuk pengawasan penerimaan terpadu anggota Polri TA 2022. 
 
Caption:  Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dan Rektor UIN Maliki Prof.Dr.HM Zainuddin MA, saat penandatanganan MoU pengawasan penerimaan terpadu anggota Polri di Aula Sanika Satyawada Polresta Malang Kota, Rabu (6/4/2022). (Foto: Dok. suara LIRA)
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto dan Rektor UIN Maliki Prof.Dr.HM Zainuddin MA (Foto: Dok. suara LIRA)
Sementara itu, Rektor UIN Maliki Prof Dr HM Zainuddin MA juga mengucapkan banyak terima kasih atas kerja sama yang terus terjalin antara UIN Maliki Malang bersama Polresta Malang Kota untuk beberapa hal. Terlebih lagi, sebelumnya juga telah terlaksana kegiatan vaksinasi berkat kerja sama antara UIN Maliki Malang dengan Polresta Malang Kota. 
 
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Malang Kota yang selama ini sudah melaksanakan vaksinasi di UIN sebanyak 5.000 orang dan telah sukses dilaksanakan," ujar Zainuddin. 
 
Menurutnya, kerja sama dan kolaborasi lintas instansi sangat penting sekali dilakukan. Karena dengan kerja sama yang terjalin dapat membangun Kota Malang menjadi kota sejahtera lahir dan batin. 
 
Lebih lanjut, Ketua DPD LIRA Malang Raya M.Zuhdy Achmadi menyatakan, dengan melibatkan DPD LIRA Malang Raya sebagai pihak pengawas eksternal dalam proses penandatanganan MoU pengawasan penerimaan terpadu anggota Polri TA 2022 di Polresta Malang Kota ini, maka pihaknya mengetahui secara langsung proses seleksi penerimaan Calon Bintara Polri maupun Taruna/Taruni Akpol.
 
"Sehingga kami dapat memberikan informasi sekaligus edukasi kepada masyarakat bahwa penerimaan Caba/Akpol tidak ada celah untuk bermain curang, semuanya transparan," tegas pria yang akrab disapa Didik. 
 
Pihaknya pun menegaskan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat luas, khususnya kepada para calon peserta agar tidak mempercayai segala bentuk percaloan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. 
 
"Jangan percaya pada calo yang mungkin masih berkeliaran, tidak ada yang bisa mengondisikan calon tertentu untuk lolos tes, termasuk pihak panitia, karena setiap tahapan seleksi banyak mata yang mengawasi. Ya setidaknya, keterlibatan kami ini akan mengurangi ruang gerak para calo," pungkas Didik. 
 
Pewarta : swandi