Ghanim Al-Muftah Bersama Morgan Freeman Saat Pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 (Foto: Twitter @433)
Non Muslim Masuk Islam

Piala Dunia Di Qatar,1000 Orang Jadi Mualaf

Qatar,(Suara Lira,) Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar bukan hanya sekadar ajang pesta akbar sepak bola empat tahunan. Ajang itu juga mencetak sejarah dengan berbagai perannya dalam menyiarkan serta mengenalkan Islam pada dunia.

 

Bahkan adik kandung Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber, mengungkap, banyak orang yang memutuskan menjadi mualaf sebelum maupun sesudah acara pembukaan Piala Dunia edisi ke-22 tersebut.

 

Subhanallah piala dunia tahun ini masuk sejarah. Luar biasa persiapan negara Qatar bukan hanya untuk sepak bola. Tetapi juga untuk menyiarkan Islam," ucap Syekh Muhammad Jaber, dikutip dari TikTok @amirgarib680.

 

"Syekh Muhammad Jaber menyebut ada lebih dari 1.000 orang yang telah masuk Islam setelah acara pembukaan Piala Dunia yang diketahui berlangsung pada Minggu, 20 November 2022.

 

"Kemarin ada berita sebelum Piala Dunia dimulai ada 580 orang masuk Islam. Ketika acara pembukaan Piala Dunia dimulai, ada lebih 1.000 orang masuk Islam," ungkap Syekh Muhammad Jaber.

 

Dia mengaku terharu, di mana Qatar mampu memanfaatkan Piala Dunia sebagai media dakwah.

 

"Dimana-mana ada spanduk tentang akhlakul Islam, adabul Islam, dan kemulian Nabi Muhammad SAW subhanallah," lanjutnya.

 

Dia juga mengucapkan terima kasih serta mengaku bangga kepada pemimpin Qatar atau Emir Qatar yang telah mempersiapkan pesta akbar sepak bola dunia itu dengan maksimal.

 

"Terima kasih Qatar, terima kasih Tamim Bin Hamad yang membuat kami bangga. Semoga Allah menurunkan rahmat dan hidayah untuk semua manusia di negara Qatar," pungkasny 

 

Sebelumnya dalam pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 yang digelar di Stadion Al Bayt, juga menampilkan seorang difabel bernama Ghanim Al-Muftah yang membacakan surat Al-Hujurat ayat 13.

 

Sikap ini dikecam dalam Alquran, turunnya Surat Al Hujurat ayat 13 menunjukkan bahwa kemuliaan di sisi Allah SWT adalah karena ketaqwaan bukan karena keturunan atau gelar kebangsawanan.

 

Qatar sebagai tuan rumah mengkampanyekan pesan kedamaian. Dibacakannya ayat tersebut secara tidak langsung juga menampik isu rasisme yang menyelimuti Piala Dunia 202.

 

Sumber: Dream 

 

 

 

a.a.