SuaraLira.com, PEKANBARU - Tiga tahun kepemimpinan Rektor UIN Suska, Prof Dr Khairunnas tentu memberikan angin segar perubahan yang lebih baik bagi civitas akademika UIN Suska Riau. Diantaranya telah menghasilkan 15 guru besar dan telah ditempatkan di mitra luar negeri UIN Suska, salah satunya di Kazakhstan.
"Dalam rangka keunggulan ini, selama tiga tahun kita memperoleh belasan guru besar, yakni 15 guru besar merata di semua fakultas," ujar salah satu NGO dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Riau, Munahar S Sos setelah berdiskusi ringan bersama beberapa kalangan Kampus UIN Susqa di Pekanbaru.
Menurutnya, sepak terjang Prof Dr Khairunnas Rajab dalam tiga tahun ini sangat luar biasa. Bahkan telah bekerjasama dengan universitas yang ada di luar negeri, salah satunya pengiriman dosen ke Kazakhstan.
"UIN Susqa terdengar sudah melakukan kerja sama dengan pihak luar negeri, dan beberapa PTN taraf dunia. Dimana pihak kampus diinformasikan sudah bekerjasama juga mengirim Doktor, Profesor kesana, seperti tadinya ke Kazakhstan," tandas Munahar.
* Dibalik Prestasi Yang Dicapai, Rektor Bantah Belum Lapor Harta Kekayaan 2023
Dibalik kesuksesan program tiga tahun ini, Ketika ditemui awak media Rektor UIN Susqa, Prof Dr Khairunnas Rajab, pertama-tama membantah terkit berita-berita yang mengatakan belum ada laporkan kekayaan ke KPK di Tahun 2023 lalu. "Semua itu sudah kita serahkan," tandasnya.
Selai itu, Ketika Rektor ditanyakan berbagai kesuksesan program dalam memimpin UIN Suska, beliau membenarkan adanya beberapa program peningkatan Kampus UIN Susqa. Baik itu di kalangan dosen maupun kalangan kemahasiswaan diberbagai sektor.
Keberhasilan dalam kepemimpinannya selama tiga tahun ini, "saya juga telah melakukan digitalisasi keuangan. Hal ini sebagai bentuk transparansi dan transformasi sistem keuangan UIN Suska, "kita coba transparansi dan transformasi digitalisasi modern, terbuka bagi dunia luar," ujar Prof Dr Khairunnas Rajab.
Dikatakannya, tujuan diadakan digitalisasi agar bisa mengetahui jumlah keuangan yang ada dengan terukur dan terjamin. "Kita coba digitalisasi keuangan yakninya agar bisa mengetahui keuangan kita bisa terukur, terjamin, secara regulatif dan bisa dinikmati masyarakat," sebut Khairunnas.
Prof Dr Khairunnas Rajab juga menyebut saat ini mengenai masalah akademik, telah diselesaikannya selama tiga tahun dengan sinkronisasi dan konektifitas. "Untuk mengakomodir kepentingan akademik demi UIN Susqa yang gemilang dan terbilang, tentu ada sinergitas konektifitas, antara sistem kita dengan PD Dikti yang disebut Aires, atau sinergis saat ini," ujar Prof Khairunnas.
Contohnya tutur Khairunnas Rajab, salah satu konektifitas yaitu pin ijazah mahasiswa yang sering kali tak teregistrasi di PD Dikti, kini telah mulai sinkron. Selain itu juga kita lakukan perubahan yakni telah membuat rencana strategis (Renstra) UIN Susqa yang akan ia kerjakan pada periode kepemimpinannya.
"Tentu banyak PR dan hal yang harus dikerjakan, agar bisa bangkit dari keterpurukan lebih cepat. Tentu kita sudah ada renstra yang jelas sejak dua bulan saya dilantik," ujar Prof Khairunnas.
Khairunnas Rajab juga menyebut target akreditasi unggul untuk perubahan yang signifikan telah ia buat dalam renstra tersebut. Dan juga telah merevisi UU Status universitas yang nantinya mengakomodir semua kepentingan akademik civitas akademik.
Dibalik itu,kita menghimbau kepada segenao Civitas untuk menjaga nama baik kampus dan perlu tingkatkan rasa memiliki antar sesama civitas. "Coba kita tingkatkan rasa memiliki UIN Susqa, serta jika perlu samakan empati kita, menjadi garda terdepan, keunggulan untuk perubahan yang lebih baik kedepannya," seru Khairunnas Rajab sambal menutup. (red/ sl01)