Suaralira - Menghadapi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), untuk wilayah Kota Pekanbaru, pihak Kesbangpolinmas telah menyebarkan intel untuk mendeteksi keberadaan Gafatar tersebut. "Pihak kita telah bekerjasama dengan intel dari Kodim," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Pekanbaru, Agus Pramono.
"Guna mendeteksi Gafatar di Pekanbaru, Kesbangpolinmas bekerjasama dengan intel dari Kodim, Polres dan juga Imigrasi untuk menyebar intel dalam pendeteksian keberadaan Gafatar sejak dini di Kota Pekanbaru. Kalau di data kita memang tidak ada terdaftar Gafatar ini, tapi memang kalau di Kesbangpol Riau laporannya ada," ujar Agus, Senin (01/02/2016).
Diakui Agus, Organisasi Gafatar ini sebelumnya memang sempat diperbolehkan, namun saat ini organisasi ini sudah dinilai menyimpang dari ajaran dan juga bersifat radikal. "Perlu ditegaskan, intel yang ada di kita tak melakukan pemantauan saat Gafatar ini booming diberitakan, tapi sudah sejak lama kita pantau organisasi ini," ungkapnya.
Lanjutnya, tak hanya organisasi Gafatar saja, pihaknya juga terus intens melakukan pantauan untuk organisasi lainnya yang dirasa menyimpang seperti ISIS, Pembela Tanah Air (PETA) dan juga organisasi yang dianggap radikal.
"Khusus untuk organisasi PETA kita juga sedang fokus melakukan pemantauan. Dari laporan intel yang kita sebar saat ini sudah ada benih-benih PETA di Pekanbaru. Aktivitas ini yang kan terus kita pantau," paparnya.
Lebih lanjut Ia mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan "pastikan jangan asal masuk organisasi. Berorganisasilah berdasarkan pancasila, serta dibolehkan juga organisasi kedaerahan ataupun suku tapi itu juga harus berdasarkan pancasila.
Selain itu kita minta kepada semua lini masyarakat untuk ikut serta melakukan pengawasan, terlebih di keluarga. Karena memang keluarga itu kuncinya, kalau pembinaan di keluarga sudah bagus, saya yakin semuanya akan bagus juga," imbaunya. (hk/sl)