Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mesti membatalkan jadwal kampanye dan pidatonya di Kota Chicago tersebut. Para pendukung Trump terlibat bentrok, setelah melihat adanya ancaman massa pemrotes yang ditengarai hendak merecoki kampanye Trump di Universitas Illinois, seperti dikutip di portal okezone.
Massa demonstran itu turun ke jalan untuk melantangkan sejumlah slogan anti-Trump, tak lama setelah terjadi insiden pemukulan dan penangkapan seorang akvitis berkulit gelap saat Trump berkampanye di St. Louis, Jumat (11/03/2016) kemarin.
Kepolisian Chicago pun sibuk melerai dan menahan orang-orang yang dianggap provokator. Setidaknya, delapan orang ditahan, termasuk seorang jurnalis.
Pasca putusan untuk membatalkan kampanyenya, Trump memberi pernyataan diMSNBC, di mana Trump mengaku menyesalkan terjadinya bentrokan di Chicago.
“Kita melihat sebuah negara sudah terpecah yang bahkan belum Anda sadari. Saya tak pernah melihat sesuatu seperti ini dan hal ini terus terjadi bertahun-tahun,” ujar Trump kepada presenter MSNBC, Chris Matthews, dikutip Daily Mail, Sabtu (12/03/2016).
“Terlihat banyak amarah di negara ini dan sebenarnya hal ini sangat menyedihkan. Padahal kampanye kali ini akan dihadiri 25 ribu orang, luar biasa. Tapi yang pasti kami tak ingin siapapun terluka,” tambahnya. (ok/sl)