PEKANBARU (suaralira.com) Kecamatan Rumbai ditunjuk Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, sebagai pilot project atau percon, tohan penerapan program Kota Pintar (smart city) di wilayah setempat.
Saat ini, baru Rumbai yang menerapkan sistem terkomputerisasi yang mampu memberikan informasi secara rinci mengenai seluk beluk Kecamatan, yang diberi nama Redifine Rumbai Optimalizer Smart (Red Rose). "Saya minta Bappeda untuk menindaklanjuti ini segera," ucap Wali Kota Pekanbaru, Firdaus di Pekanbaru.
Firdaus mengatakan, Pemko Pekanbaru serius menargetkan program Kota Pintar (smart city) di Pekanbaru dimulai penerapannya tahun 2016 ini. Pintar disini bukan saja di bidang teknologi tetapi masyarakatnya juga harus ikut dan mau mengerti prosesnya, sehingga semua sektor sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya mencerminkan perilaku yang cerdas.
"Ini bukan hanya mimpi tetapi sudah direncanakan sebelumnya. Memang belum bisa dilakukan menyeluruh akibat kesiapan dan ketersediaan sarana. Namun dengan dimulai dari satu Kecamatan Rumbai, Pekanbaru diharapkan bisa berubah," bebernya.
Menurut Firdaus, nanti Rumbai akan membangun sistem link terhadap semua data kependudukan, mulai dari tingkat RT/RW hingga ke kecamatan. "Lalu diteruskan ke kantor Walikota, sehingga jika saya ingin mengecek data apa saja tentang Kecamatan Rumbai semua bisa dilihat dari ruangan kantor," beber Firdaus.
Jadi pihaknya meminta Bappeda untuk merealisasikan hal ini. Karena tim penanggulangan kemiskinan ada di lembaga tersebut. Diakui Firdaus, dipilihnya Rumbai sebagai pilot project karena data sajian kependudukan yang dimiliki selama ini sudah lebih baik dari kecamatan lain.
Di tempat berbeda, Camat Rumbai, Zulhelmi Arifin SSTP MSi, melalui Sekretaris Camat (Sekcam) Rumbai, Vemi Herliza SSTP, menyebutkan Red Rose adalah program besutan Pemerintah Kecamatan Rumbai, yang saat ini sudah mulai menampakan hasil.
Berkat akurasi dan ketepatan Red Rose, tersebut sebanyak 1.000 persil objek pajak berhasil didata dan sudah diserahkan kepada UPTD Dispenda Rumbai.
Dijelaskan Vemi, Red Rose merupakan program yang terkomputerisasi yang mampu memberikan informasi secara merinci mengenai seluk beluk Kecamatan Rumbai. "Jadi apa saja tentang Rumbai, bisa ketahui dari Red Rose," ujarnya.
Dalam tahap awal ini, sambung Vemi, Red Rose sudah sudah mendata banyak hal seperti Objek Wajib Pajak. Yang mana lahan yang terkena pajak sebelumnya masih banyak yang belum terdata dan belum dikenakan wajib pajak. Setelah mendapatkan data 1.000 persil wajib pajak, data tersebut kemudian diserahkan kepada Dispenda untuk dikenakan pajak. "Sekarang kita berhasil mendata 1.000 persil objek. Jika 1 persil pajaknya paling minim Rp 200 ribu setahun, kalau 1.000 bisa jadi Rp 200 Juta," pungkasnya.
Hal tersebut, menurutnya masih awal permulaan. Dan kedepan seluruh objek pajak yang belum terdata selama ini akan bisa diketahui melalui Red Rose. Yang mana jika hal tersebut berhasil diterapkan maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa bertambah. Kedepan, Red Rose akan menjadi program smart city Pekanbaru, yang mana saat ini Kecamatan Rumbai menjadi pilot project smart city tersebut.
Sementara Kepala UPTD Dispenda Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir, Yuherman Nasir membenarkan bahwa pihak Kecamatan Rumbai telah menyerahkan 1.000 persil objek pajak. Yang mana sebelumnya hal tersebut belum pernah terdata sebelumnya. "Ini benar-benar sangat bermanfaat dan sangat membantu. Terlebih untuk mendapatkan data pajak," ujarnya.(ADV/TR)