PEKANBARU (suaralira.com) - Pimpinan DPRD Riau akui kebersihan di sekretariat DPRD Riau masih jauh dari harapan jika dibandingkan gedung eksekutif lain yang ada di lingkungan pemerintah Provinsi Riau.
Teguran pun sudah diberikan pimpinan kepada Sekretaris DPRD Riau, Kaharuddin selaku penanggungjawab sekretariat dewan. Namun, belum ada aksi konkrit dari Kaharuddin sehingga teguran tersebut terkesan seperti tidak diindahkan.
"Saya sudah sering ingatkan (Kaharuddin,red) bahkan sudah saya tegur keras dalam rapat BanMus. Tapi semua tinggal teriak saja, lantai tangga kotor, toilet di pasar lebih bersih daripada toilet di dewan ni," kata Noviwaldy Jusman, Wakil Ketua DPRD Riau seperti yang dilangsir riauterkinicom, Senin (23/05/16).
Awalnya, politisi Demokrat ini sangat berharap kepada Kaharuddin dalam menjalankan komitmennya sebagai sekretaris dewan. Tapi sampai sekarang, belum ada aksi nyata yang dilakukan Kaharuddin.
"Sudah banyak sekretaris dewan yang garang diawal, sehabis itu diam. Kita lihatlah yang ini bagaimana komitmennya, tapi sekarang belum ada actionnya," ungkap mantan anggota DPRD Kota Pekanbaru ini.
Lebih lanjut ia mengkritisi besaran anggaran yang diperuntukkan untuk kebersihan gedung dewan. Dari informasinya, total anggaran yang dianggarkan untuk kebersihan gedung dewan mencapai Rp955.500.000 dalam APBD Murni 2016.
"Anggaran besar entah ke mana perginya, aneh bin ajaib, tak ada satu pun lembaga yang menegur dan mengenakan sanksi atas kontrak kebersihan antara sekretariat dewan dengan pihak ketiga. Lebih anehnya lagi, semua pemeriksaan aman sentosa," tegasnya.