PEKANBARU (suaralira.com) - Tiga bulan terakhir, persoalan penumpukan sampah terjadi di berbagai sudut kota Pekanbaru, Riau. Berikut ini sekelumit cerita warga soal Jl Rajawali yang tertutup sampah.
Penumpukan sampah yang menjadi pusat perhatian warga adalah di Jl Rajawali Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Ini karena sampah sampai menutupi badan jalan yang membuat kendaraan yang melintas dari mengambil di depan kios warga.
Menurut Hendra Nainggolan warga di Jl Rajawali, di Jl Rajawali memang tersedia tempat penampungan sementara. Tapi, dulunya tumpukan sampah hitungan satu hari sudah ada petugas yang mengambilnya untuk dibawa ke tempat pembuanga akhir.
"Sekarang ini, TPS kami jarang diangkut sampahnya. Jadi menumpuk sampai menutup badan jalan. Karena petugas kebersihannya mogok kerja karena belum terima gaji dari pihak kontraktornya," terang Hendra.
Menurut Hendra, kondisi sampah semakin menumpuk di wilayahnya, disebabkan, para petugas sampah dari sekitaran kecamatan Sukajadi memanfaatkan kondisi tumpukan yang ada saat ini.
"Jadi kalau sudah jam dua subuh, banyak kendaraan pikap membuang sampah di lokasi ini. Mereka begitu cepatnya membuang sampah dan langsung kabur," kata Hendra.
Menurut Hendra, mobil pikap kecil ini semestinya tidak membuang sampah di lokasi itu. Biasanya mobil jenis pikap ini mengambil sampah dari sejumlah komplek perumahan warga. Seharusnya sampah dari warga harus langsung di bawa di TPA, bukan ditumpukan di TPS.
"Jadi ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Petugas sampah yang kontrak dengan warga cukup membuang di lokasi kami, dari pada membuang sampah di TPA yang jauh di Kecamatan Rumbai," kata Hendra.
Pendapat yang sama juga diungkapkan Samsul warga di Jl Rajawali lainnya. Menurut Sambul yang membuka usaha kafe, bahwa warga sekitar sudah pernah rapat dengan Ketua RT dan RW membahas masalah sampah.
"Tapi kami mau berbuat apa lagi, kalau ternyata petugas sampahnya ternyata tak terima gaji selama ini. Kami pun tak bisa berbuat banyak. Tapi apapun alasannya, sejak lahir di Pekanbaru, baru kali ini ada sampah berserakan dimana-mana," kata Samsul.
Persoalan sampah menjadi cerita yang menyeramkan di Pekanbaru. Masyarakat kecewa dengan Walkot Pekanbaru, Firdaus MT yang dianggap gagal memenij persoalan sampah. Terlebih PT MIG selaku pemenang tender untuk angkutan sampah ternyata sudah 3 bulan tak membayar gaji petugasnya.