Anak Seorang Buruh Bangunan

Inilah Kisah Gadis Peraih Nilai Tertinggi UN


Dibaca: 1025 kali 
Minggu,12 Juni 2016 - 15:59:33 WIB
Inilah Kisah Gadis Peraih Nilai Tertinggi UN
YOGYA – DERRA NUR ANGGRAINI salah seorang siswi kelas IX A SMPN 10 Jogja meraih prestasi memiliki nilai tertinggi pada Ujian Nasional (UN) 2016 yakni nilai rerata sebesar 394. Gadis kelahiran 18 Agustus 2001 ini anak dari Nuryanto Basuki yang hanya berprofesi sebagai buruh bangunan dan tak banyak memiliki kemampuan untuk mengajarkan anaknya dalam memahami mata pelajaran.
 
Putri dari Nuryanto Basuki dan Parginem murni hanya belajar di rumah dan mengikuti tambahan pelajaran di sekolah. Dan akhirnya Derra berhasil mengantongi nilai 100 untuk Matematika dan IPA, 98 untuk Bahasa Indonesia dan nilai 96 untuk Bahasa Inggris. Nilai ini nyaris seperti apa yang ia targetkan sebelum menghadapi UN. 
 
Penyuka boyband One Direction ini memang menargetkan nilai 100 untuk MIPA dan Bahasa Inggris dan 98 untuk Bahasa Indonesia. Ya, Derra menilai pelajaran yang paling sulit dalam UN justru adalah pelajaran Bahasa Indonesia.
 
Matematika adalah pelajaran kesukaannya, nilai terendah dalam harian yang pernah ia dapat selama duduk di bangku SMP adalah nilai 7. Selain itu nilai yang ia raih sekitar 8, 9 hingga 10.
 
Ia melihat Matematika adalah mata pelajaran yang sesunguhnya dan tidak perlu ditakuti, meski demikian dalam belajar Matematika seseorang perlu terlebih dahulu menyukainya, dan tidak menghindarinya. Melainkan mengulang terus untuk latihan soal. “Matematika itu jawabannya sudah pasti,” katanya, dikutip dari okezone.
 
Derra adalah siswi yang berbeda di zamannya, ketika anak-anak seusianya menghabiskan waktu belajar bukan hanya di sekolah melainkan juga mengikuti bimbingan belajar, putri dari Nuryanto Basuki dan Parginem ini murni hanya belajar di rumah dan mengikuti tambahan pelajaran di sekolah.
 
“Saya belajar teratur setiap malam sekira pukul 19.00-21.00 WIB, setelah itu tahajud dan meminta kepada Allah agar diberikan kelancaran menghadapi UN, kemudian belajar lagi sampai subuh,” kata anak kedua dari tiga bersaudara itu.
 
Derra begitu mengistimewakan doa, menurutnya tak ada gunanya apabila belajar keras namun tak disertai doa. Karena sebesar apapun langkah yang ditempuh untuk meraih kesuksesan, hanya Tuhan yang mampu mewujudkannya, hal itu bisa diraih lewat doa, termasuk prestasi yang ia raih saat ini, berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Doa orang tua, menurut Derra juga memberikan peranan penting dalam hidupnya.
 
Derra yang setiap hari mengayuh sepeda dari rumah ke sekolah yang berjarak empat kilometer itu, sedianya akan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jogja ini juga bukan hanya jago Matematika, terbukti ia juga pernah menyabet gelar Juara I Cerdas Cermat Koperasi se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Langkah yang ia tempuh untuk melatih kemampuannya dalam mata pelajaran sosial adalah membaca, memahami dan menghafal intisari dari bacaan.
 
Dijumpai di kesempatan yang sama, ayahanda Derra yaitu Nuryanto Basuki mengatakan, ia yang hanya berprofesi sebagai buruh bangunan tak banyak memiliki kemampuan untuk mengajarkan anaknya dalam memahami mata pelajaran.
 
Ia hanya bisa mendampingi dan memberikan motivasi, dorongan serta doa tanpa henti kepada Derra dan anak-anaknya yang lain. Salut adalah salah satu kata yang tak bisa diungkapkan oleh Nur, untuk menggambarkan kebesaran hati putri keduanya itu, yang terkadang mengeluh lelah namun memiliki semangat dan kemauan kuat dalam belajar. (***)

Akses suaralira.com Via Mobile m.suaralira.com
TULIS KOMENTAR
BERITA sebelumnya

BERITA POPULER
KANTOR PUSAT:
Jl. Angsa I No. 4b Sukajadi – Pekanbaru – Riau - Indonesia
Email Redaksi : suaralira@gmail.com
Email Bagian Iklan : suaralira@gmail.com
Phone : 081266367545
AVAILABLE ON :