PEKANBARU (suaralira.com) - Akibat sampah yang masih menumpuk berhari-hari pada titik-titik penumpukan sampah di permukiman warga, komplek pertokoan, dan pasar-pasar. Kalangan warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kini mengkhawatirkan penyebaran penyakit menular.
"Penyebaran penyakit menular berpotensi, apalagi cuaca ekstrim melanda di kawasan Sumatera, termasuk Riau yang disertai hujan dan badai, sehingga kuman penyakit makin mudah berkembang biak," kata pemerhati masalah lingkungan Nasrul MA dalam keterangannya dikutip pada antaranews, Senin (20/06/2016) di Pekanbaru.
Menurut dia, warga mencermati hal itu terkait ratusan karyawan pengumpul sampah di Kota Pekanbaru, yang bekerja atas nama PT MIG belum menerima gaji selama April-Mei 2016. Dampaknya mereka melakukan mogok kerja dan berakibat sampah menumpuk.
Penyakit menular berpotensi menyerang warga kota Pekanbaru dan sekitarnya, akibat sampah yang betebaran dan diletak di ruang terbuka. Jika digali kucing, anjing dan tikus maka sampah tersebut selain berbau menyengat dikerubuti lalat juga berpotensi menebar kuman penyakit.
Sampah yang menumpuk di ruang terbuka, katanya, dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga yang berbahaya. "Keberadaan bibit penyakit di dalam sampah biasanya berasal dari tercemarnya sampah oleh feses (kotoran) manusia maupun ternak, atau karena vektor serangga pembawa penyakit yang bersarang di dalamnya.
Sampah yang tercemar feses manusia dan hewan ternak dapat menjadi sumber penyakit menular atau sumber patogen yang terdiri atas bakteri, virus, protozoa, dan cacing. Penyakit-penyakit yang diakibatkannya, antara lain bisa diare, disentri, kolera, tifus, hepatitis, taeniasis, dan sebagainya, jelas Nasrul.
Masyarakat berharap tidak ada lagi tumpukan sampah-sampah dan harus diangkut secara bertahap supaya tidak menimbulkan tumpukan sampah yang "menggunung".
"Pemkot Pekanbaru harus segera menyelesaikan tumpukan sampah ini dengan berbagai cara. Tidak usah menunggu penyelesaian perselisihan antara Pemkot Pekanbaru bersama PT MIG sebagai pengelola sampah tersebut," katanya. (***)