PEKANBARU (suaralira.com) - Selama musim kemarau di Provinsi Riau, pemerintah pusat memberikan bantuan modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan guna pencegahan kebakaran lahan dan hutan. Rencananya hujan buatan itu akan mulai kita lakukan Jumat pekan ini, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Kamis (14/07/2016)
Dikatakannya, pelaksanaan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC) tersebut menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Lokasi difokuskan di pesisir Riau seperti Rokan Hilir, karena daerah itu mengalami kemarau cukup parah, dan terjadi kebakaran lahan yang cukup tinggi.
Pelaksanaan TMC itu akan terus dilakukan selama diperlukan. Karena dilaksanakannya TMC itu adalah semakin menipisnya curah hujan yang diprediskikan akan terus terjadi hingga Agustus mendatang, paparnya dilansir antarariau.
Dalam operasi TMC itu, dia mengatakan BPPT menggunakan satu unit pesawat jenis Cassa yang telah diterbangkan dari Jakarta pada siang hari ini. "Setiap kali penerbangan, pesawat itu mampu mengangkut satu ton garam," jelasnya.
Sementara itu katanya, BPBD Provinsi Riau mencatat 1.400 hektare total luas karlahut di Provinsi Riau telah terjadi mulai Januari hingga awal Juli 2016. Bahkan, selama libur lebaran, kebakaran lahan terus meluas.
Kebakaran terjadi di sejumlah wilayah seperti Siak, Pelalawan, Rokan Hilir, Dumai, Kampar dan Rokan Hulu. Di Pelalawan, kebakaran terjadi di areal Taman Nasional Tesso Nilo. Selama ini, Satgas Karhutla Riau mencegah Karhutla dengan membangun ribuan kanal dan menanggulangi Karhutla dengan cara pengeboman air, pungkas Edwar. (**)