MADINAH (suaralira.com) - Mengisi waktu di Madinah, ratusan jemaah haji Indonesia berbondong-bondong ziarah ke Jabal Uhud. Berbeda dengan cuaca di Madinah, di Jabal Uhud cuaca lebih terik, hingga mencapai 49 derajat celcius.
Khairuddin, salah seorang jemaah Haji dari Jakarta mengaku cuaca di Jabal Uhud paling panas dibanding tempat-tempat lain di Makkah dan Madinah. Dari ponsel pintar, bisa diketahui cuaca di Jabal Uhud mencapai 49 derajat celcius.
"Di sini memang yang paling panas yang saya rasakan selama ini," kata Khairuddin di sela-sela ziarah di Jabal Uhud, Minggu (14/8) siang.
Namun meski cuaca terik, Khairuddin tampak semangat menaiki puncak Jabal Uhud yang tak terlalu tinggi tersebut. Selain khairuddin, ratusan jemaah haji Indonesia juga banyak yang naik hingga ke puncak Jabal Uhud.
Pantauan merdeka.com di lokasi, pengunjung Jabal Uhud kebanyakan memang jemaah haji asal Indonesia. Tak cuma ziarah, mereka juga membeli oleh-oleh yang dijual di pasar tumpah di sekitar kompleks Jabal Uhud.
Jabal Uhud adalah gunung yang sangat mencintai dan dicintai Nabi Muhammad SAW. Uhud, yang berarti 'penyendiri', setiap tahun diziarahi Nabi. Kebiasaan ini kemudian diteruskan oleh para Khalifah setelah Nabi wafat. Kini Jabal Uhud menjadi salah satu tujuan utama ziarah para jemaah haji dan umrah.
Uhud memiliki sejumlah keutamaan. Maka wajar saja jika para jemaah selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke sini. Di kawasan gunung ini jemaah antara lain dapat berziarah ke kompleks makam para syuhada, yang di dalamnya ada makam Sayidina Hamzah.
Menariknya, jasad Hamzah yang dimakamkan di sini dikabarkan tetap utuh, abadi dan tidak hancur dimakan tanah. Selain makam syuhada, tempat bersejarah lain yang ada di kawasan ini adalah Masjid Al-Fash. Di masjid ini Nabi pernah salat zuhur setelah Perang Uhud selesai.
Lokasi Jabal Uhud berjarak 4 kilometer dari Masjid Nabawi dan gunung ini termasuk yang terbesar di Madinah. Uhud memiliki keliling 19 km dan tinggi 1 km dari permukaan air laut atau 300 m dari permukaan tanah.
Umat Islam cukup mengenal nama Uhud karena di lembah gunung inilah pernah terjadi perang besar antara umat Islam dan tentara Quraisy. Perang yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijrah atau Maret 625 Masehi itu terkenal dengan nama Perang Uhud.
Meski dilimpahi mukjizat karena banyaknya syuhada yang wafat di kawasan ini saat Perang Uhud dulu, umat Islam dilarang memanjatkan doa kepada para syuhada.
Bahkan di kawasan Jabal Uhud sendiri sengaja dipasang papan pengumuman dalam berbagai bahasa, yang salah satunya mengingatkan para peziarah agar berdoa langsung kepada Allah SWT, bukan meminta safaat kepada para syuhada.