PEKANBARU (suaralira.com) - Makin maraknya gelanggang permainan (gelper) di beberapa tempat di Kota Pekanbaru membuat Komisi I DPRD Pekanbaru angkat bicara.
Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Yose Saputra, Kamis (1/9/2016) mengaku merasa kecewa dengan sikap Pemko Pekanbaru, khususnya Badan Pelayanan Terpadu-Penanaman Modal (BPT-PM) Pekanbaru yang sudah memberikan izin operasional gelper tersebut.
"Ini sangat kita sayangkan. Kenapa BPT-PM bisa memberikan izin permaian gelper ini tanpa ada kajian terlebih dahulu. Tentunya hal ini membuat resah masyarakat, karena pekat ini tetap subur," kata Yose seperti yang dilangsir tribun.
Dari hasil laporan masyarakat, ada beberapa titik-titik gelper yang kini banyak bermunculan di Kota Bertuah ini. Seperti halnya di Jalan Riau ada tiga titik, Jalan Tuanku Tambusai dua titik, di daerah Panam ada satu titik.
Sementara gelper yang masih aktif seperti di Arena Jalan Tuanku Tambusai, Terminal 8, Pasar Buah 88 Jalan Riau, Metro Swalayan Jalan Imam Munandar/Harapan Raya, Citra Plaza Senapelan lantai IV, Pujasera 638 Jalan Riau, Holiday 88 serta planet game.
"Tapi XP milik Dedi Handoko (DH) sudah lama tutup," terang politisi Golkar ini.
Beredar juga nama-nama bos judi gelper ini di antaranya, di Arena bosnya bernama Goseng alias Aseng, di Terminal 8 bernama Amin Dumai, Citra Plaza pemiliknya Gunawan. Semua nama-nama itu ada di dalam perizinan yang dikeluarkan Pemko. Namun sesungguhnya mereka itu hanya boneka.
"Makanya kita tantang polisi dan Pemko untuk menindaknya. Berani atau tidak. Kita di DPRD, siap membantu aparat hukum dan pemerintah untuk melakukan penertiban gelper di Kota Pekanbaru ini," tegasnya.