MEDAN, SUARALIRA.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, hingga kini mencapai 1.783 hektare. Hutan dan lahan yang terbakar tersebar di beberapa kecamatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paluta mencatat, kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Batang Onang seluas 1.560 hektare, Padang Bolak 173 hektare, Halongonan 25 hektare, Padang Bolak Julu 25 hektare, dan Portibi 1 hektare.
Sekretaris BPBD Paluta, Regen Siregar mengatakan, dari 12 kecamatan yang ada di Paluta, kebakaran hutan dan lahan paling tinggi terjadi di Kecamatan Batang Onang, disusul Padang Bolak, dan Halongonan.
"Kasus Karhutla terjadi sejak 14 Juli hingga 28 Agustus lalu dan sudah menghabiskan lahan perkebunan masyarakat seluas 1.783 hektar dengan jumlah 36 hotspot (titik api) yang tersebar di sejumlah daerah," jelas Regen, Senin (05/9/2016).
Khusus di Batang Onang, kebakaran meliputi lahan perkebunan masyarakat dan hutan di sejumlah wilayah antara lain Desa Purbatua, Simardona, Sayur Matinggi Julu, Pagaran Batu, Simangambat Dolok, Batu Nanggar, dan Tamosu.
Seorang penggiat masalah sosial, Ramlan Pulungan menilai, kasus kebakaran lahan perkebunan di Paluta sangat memprihatinkan dan merugikan masyarakat. Ia meminta semua pihak berhati-hati dan tidak sembarangan membakar lahan.
"Masyarakat yang memang sengaja melakukan pembakaran lahan sebaiknya ditangkap dan dipenjara saja, agar masyarakat yang ingin membuka lahan tidak sesuka hatinya saja melakukan pembakaran lahan," ujar Ramlan. (oz/sl)