NEW YORK , SUARALIRA.com - Topik soal gaji presiden juga dibahas dalam wawancara pertama presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan CBS. Trump menyatakan dirinya tidak akan mengambil gajinya sebagai presiden AS.
"Saya tidak pernah berkomentar soal ini, tapi jawabannya adalah tidak. Saya pikir saya akan mengambil sesuai undang-undang, mengambil US$ 1, jadi saya akan mengambil US$ 1 untuk setahun. Tapi -- saya bahkan tidak tahu apa itu," ucap Trump seperti dilansir CNN, Senin (14/11/2016).
Komentar itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan wartawan CBS, Lesley Stahl, dalam acara '60 Minutes'. Wawancara dengan CBS ini merupakan wawancara pertama Trump dengan televisi AS setelah dia resmi menjadi presiden terpilih AS.
Stahl menanyakan soal rencana Trump untuk tidak mengambil gaji sebagai presiden AS yang pernah dilontarkannya pada masa kampanye. Stahl juga menanyakan kepada Trump apakah dirinya tahu besaran gaji seorang presiden AS.
Ketika Stahl memberitahu Trump bahwa gaji seorang presiden AS mencapai US$ 400 ribu (Rp 5,3 miliar) per tahun, Trump mengatakan: "Tidak, saya tidak akan mengambil gaji itu. Saya tidak akan mengambilnya."
Dalam sebuah acara di New Hampshire pada September tahun lalu, Trump menyatakan dirinya tidak akan mengambil gajinya jika terpilih menjadi Presiden AS. "Hal pertama yang akan saya lakukan adalah memberitahu Anda bahwa jika saya terpilih menjadi presiden, saya tidak akan menerima gaji, oke? Itu bukan persoalan besar bagi saya," ucap Trump saat itu seperti dilansir The Independent.
Trump menegaskan posisinya soal gaji presiden itu via Twitter, beberapa saat setelah itu. Saat ada seorang follower-nya menanyakan apakah Trump tidak akan menerima gaji presiden, dia kembali menjelaskan posisi yang sama.
"Sejauh persoalan gaji menjadi perhatian -- saya tidak akan mengambil satu dolar. Saya sungguh-sungguh akan merelakan gaji saya jika saya menjadi presiden," jawab Trump saat itu.
Dalam wawancara dengan CBS, Trump juga mengisyaratkan tidak akan mengubah gaya bicaranya setelah menjadi presiden terpilih AS. "Terkadang Anda perlu retorika tertentu untuk membuat orang-orang termotivasi. Saya tidak ingin hanya menjadi karakter monoton yang baik, dan dalam banyak kasus, saya akan menjadi demikian," tandasnya. (dtc/sl)