JAKARTA, SUARALIRA.com - Para pelaku pasar mencoba menahan diri dari market pasca reli panjang kenaikan saham AS. DJIA dan S&P 500 melemah 0,2%. Selama 2 minggu terakhir, Dow Jones telah meningkat di kisaran 3,26%, US Treasury naik 0,7 bps sedangkan Dollar Index melanjutkan tren bullish sebesar 5,85% semenjak 8/11/16.
Tingginya Yield UST di angka 2.355 akan berdampak pada bertambahnya rasio dana masuk untuk Pension Fund. Dari segi kebijakan Bank Central, terpilihnya Trump diperkirakan akan mempengaruhi arah keputusan The Fed yang semula cenderung Dovish menjadi Hawkish.
Demikian disampaikan Analis Global Market Bank Mega, James Evan Tumbuan dalam risetnya seperti dikutip detikFinance, Senin (21/11/2016).
Regional
Data Neraca perdagangan Jepang dirilis mengalami trade defisit dimana import Jepang kembali anjlok ke level -16.5% sedangkan Export Jepang -10,3%. Seiring dengan menguatnya dolar AS, Yen menembus 111.10 di mana level tersebut merupakan tahanan atas semenjak 31 Mei 2016.
Trump Effect berpengaruh bagi obligasi pemerintah Jepang dimana Yield JGB 10Y masuk ke positive teritory di level 0,030%. Mata uang Major memasuki level support baru di mana untuk EUR/US$ adalah 1.0571 sedangkan untuk sterling di 1.2317
Rupiah diperkirakan akan bermain di range Rp 13.400-13.500 hari ini di mana level Rp 13.500 merupakan titik strong resistance.
(dtc/sl)