WASHINGTON DC (suaralira.com) - Demi mengamankan kesepakatan nuklir Iran sebelum Presiden Barack Obama menanggalkan jabatannya, pemerintah Amerika Serikat (AS) bekerja untuk mencegah sanksi tambahan dan mendorong perusahaan-perusahaan di AS untuk melakukan bisnis dengan negara Iran. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat AS kepada CNN.
Seperti dilansir dari CNN, Rabu (23/11/2016), pergerakan sejauh ini telah bertemu dengan oposisi di Capitol Hill dengan pimpinan Partai Republik di parlemen, mengirimkan surat pada hari Selasa (22/11) kepada Obama untuk meminta pemerintahannya menghentikan upaya untuk memfasilitasi perusahaan yang melakukan bisnis dengan Iran selama masa transisi.
"Kami dengan hormat meminta pemerintahan Anda (Obama) untuk tidak mengambil tindakan lebih lanjut yang dirancang guna meningkatkan investasi internasional di Iran," ujar Ketua DPR AS Paul Ryan, Pemimpin Mayoritas Kevin McCarthy dan Ketua Komite Urusan Luar Negeri Ed Royce dalam pernyataan yang mereka tulis.
"Presiden terpilih Trump layak diberikan kesempatan untuk menilai kebijakan Amerika Serikat terhadap Iran tanpa pemerintahan Anda memaksakan atau menerapkan langkah-langkah tambahan yang bisa menyulitkan kemampuan pemerintahan yang masuk untuk mengembangkan kebijakan," tambah mereka.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang terlibat dalam negosiasi mengatakan, pemerintah tidak berusaha untuk memutar kembali sanksi yang ada, tetapi berharap untuk mencegah Kongres yang dikuasai Partai Republik, memperpanjang UU Sanksi Nuklir untuk Iran selama 10 tahun. UU pemerintahan pertama kali dilaporkan di Wall Street Journal.
Parlemen AS sangat memilih untuk memperpanjang UU selama 10 tahun pekan lalu. UU sanksi Iran karena dukungannya pada organisasi teroris tetapi juga memberikan Presiden kewenangan untuk memungut sanksi tambahan terhadap Teheran jika ditemukan pelanggaran ketentuan kesepakatan nuklir.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa AS juga didukung upaya untuk mencoba untuk mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk melakukan bisnis di Iran sebagai bagian dari upaya untuk mengamankan kepatuhan lanjutan Iran untuk kesepakatan itu.
(dtc/sl)