Ujung Tanjung, Rohil - Pembangunan jembatan berlokasi di Ujung Tanjung yang saat ini dalam proses pengerjaan, namun pengerjaan proyek jembatan yang dilaksanakan pihak PT.Lutvindo Wijaya Perkasa diduga tidak sesuai mutu dan kualitas jembatan nya, ataupun kuat dugaan Tidak Sesuai SOP (SOP).
Dimana besi-besi dalam pengerjaan proyek tersebut diduga dijual oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk kepentingan pribadi, sebab sebahagian besi jembatan hilang dijual.
Dari pantauan awak media dilapangan, ditemukan nya besi pipa yang diduga bersumber dari proyek pembangunan jembatan Ujung Tanjung tersebut, besi tersebut dijual kepada pembeli barang bekas disekitaran Ujung Tanjung, kuat dugaan penjualan besi pipa tersebut sudah sering dilakukan dan dijual diberbagai tempat untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Proyek yang menggunakan uang Negara yang menelan biaya senilai 58.9 Miliar Rupiah tersebut juga terkesan tidak sesuai dengan (SOP) yang seharusnya menjadi rujukan dalam pengerjaan proyek tersebut.
Terkait hal ini, di akui Robi selaku Kepala Pelaksana Lapangan PT.Lutvindo Wijaya Perkasa kepada awak media saat dikonfirmasi, beberapa hari yang lalu.
"Mungkin besi kami hilang dicuri orang, dan untuk bagian seberang tidak diawasi" terang Robi.
Saat ditanya apakah kehilangan terhadap besi tersebut pihaknya melaporkan ke pihak kepolisian, dan apakah pengerjaannya sudah sesuai dengan SOP..?
Saat itu Robi mengakui, bahwa tidak ada dibuat laporan kepolisian terhadap kehilangan tersebut, dan dirinya mengaku pengerjaan dan pengawasannya tidak sesuai dengan SOP. (Nurhadi)