Suaralira.com, PEKANBARU (RIAU) - Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Riau, berencana menggelar pelatihan jurnalistik Tingkat SMA dan SMK se Riau.
Ketua Panitia kegiatan pelatihan Jurnalistik Irwansyah menyebutkan pelatihan jurnalistik tingkat SMA dan SMK untuk memberikan pengetahuan tentang cara membuat berita untuk formula sehingga bisa menjadi pengetahuan bagi para siswa dan siswi di Riau.
"Pelatihan jurnalistik ini untuk memberikan ilmu bagi pelajar, sehingga mereka tahu proses produksi berita. Dengan hal ini, mereka bisa menerapkan dalam keseharian, dimana saat membuat dan menyebarkan informasi, maka hal itu harus terkonfirmasi dengan narasumber yang kredibel, sehingga informasinya dapat dipercaya," kata Ketua panitia, Irwansyah, Rabu,(20/02).
Kegiatan pelatihan jurnalistik yang diadakan IJTI Riau, pada Sabtu,22 Februari 2025 di Hotel Fave Pekanbaru di jalan Jendral Sudirman. Peserta yang ikut pelatihan dari tingkat SMA dan SMK se Riau.
Sekitar ratusan siswa yang kita undang berbagai sekolah di riau untuk pelatihan jurnalistik, Paparnya.
Siswa dapatkan pelatihan Jurnalistik kejipung dari media televisi di antaranya, Fitra Asrirama, dari Metro TV, Oki Sulityo Net tv dan Ahmaddison SCTV - Indosiar. Siswa didik untuk pelatihan jurnalistik dari media televisi nasional yang pengalaman.
Sementara ini, Plt ketua IJTI Riau Ahmaddison jelaskan bahwa pelatihan jurnalistik di tingkat SMA SMK yang gelar saat ini untuk memberi pemahaman kepada pelajar tentang penulisan berita yang benar.
"Kita gelar pelatihan jurnalistik siswa tingkat Sekolah SMA & dan SMK untuk pahami karya Jurnalistik menjadi siswa tidak terpengaruhi berita hoax," kata Plt Ketua IJTI Riau Ahmaddison
Ahmaddison Jurnalis SCTV & Indosiar, berharap pelatihan Jurnalistik, para siswa juga bisa menjadi jurnalis warga atau Citizen jurnalisme.
"Sehingga bisa terhindar dari berita-berita yang banyak sekarang ini tidak dapat dipercaya atau Dengan pemahaman tentang penulisan berita bagaimana berita itu yang benar yang berimbang dan harus melalui cek dan Project itu harus dipahami oleh pelajaran," pupusnya.
Selain itu,diharapkan pelajar juga tidak hanya menjadi konsumen dari sebuah media mereka juga bisa terlibat aktif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dan menghindari berita-berita hoax.
"Kegiatan pelatihan jurnalistik merupakan program kepengurusan IJTI Riau, sebagai kontribusi terhadap daerah, terutama melawan informasi hoax, atau berita bohong," tutupnya. (ade/sl)