Suaralira - Dengan munculnya pro dan kontra akan proyek kereta cepat pasca groundbreaking, membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, memberikan penjelasan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung secara utuh kepada publik pada pekan ini.
Sebelum menjelaskan ke publik, Rini juga diminta menjelaskan persoalan kereta cepat di istana, ungkap Juru bicara Kepresidenan, Johan Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (02/02/2016).
"Presiden meminta silang pendapat, pro dan kontra itu harus dijawab. Karena presiden mendengar kritik-kritik yang berkaitan dengan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung," Pandangan Jokowi sejauh ini, pro kontra tersebut dikarenakan informasi yang disampaikan tidak secara utuh, sehingga banyak pihak salah memahani dan mengambil kesimpulan.
Jokowi mengatakan, "ini karena informasinya tidak tersampaikan kepada publik secara utuh, sehingga sepenggal-sepenggal itulah yang kemudian memperlebar persepsi masing-masing terhadap proyek Jakarta-Bandung."
Apalagi cenderung ada perbedaan pada beberapa menteri seperti antara Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno, salah satunya dari sisi penyampaian. "Menteri Perhubungan dengan Menteri BUMN misalnya. Itu karena tidak ada penjelasan yang sempurna. Karena itu tadi, disampaikan dan dijelaskan secara jelas kepada publik," ujar Johan.
Sambil menutup Johan mengatakan, Rini, diminta Presiden untuk memberi penjelasan secara utuh, terutama pada bagian penjaminan proyek. "Bu Rini yang diminta menjelaskan pada publik secara sempurna, dan panjang lebar. Tapi itu sudah ada diminta dan bisa ditanya hal-hal yang seperti misalnya jaminan. Ternyata yang diminta KCIC itu bukan jaminan, kalau bisnis itu rugi. Saya setelah mendengar ya, tapi jaminan konsisten dalam regulasi. Ini umum terjadi di mana-mana." (dt/sl)