Suaralira - Ketum FHK2I Titi Purwaningsih mengatakan, "saya didatangi utusan Istana. Dan mereka menanyakan ke saya apa benar mau ada massa 50 ribu honorer pada 10 Februari. Saya juga ditanya, apa harus Presiden Jokowi yang menerima honorer K2," kata Titi, Senin (08/02/2016).
Pihak Istana Kepresidenan mulai merespon rencana aksi besar-besaran honorer kategori dua (K2) yang akan digelar 10 - 12 Februari 2016. Dengan mengutus pejabat Sekretariat Negara, pihak Istana menanyakan kebenaran rencana unjuk rasa yang mereka sebut sebagai aksi jihad, kepada pengurus Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I).
Kepada utusan Istana itu, Titi menegaskan, tidak ada pihak lain lagi yang pantas ditemui, lantaran MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi sudah gagal menyelesaikan honorer K2. Satu-satunya yang bisa menuntaskan masalah K2 adalah Presiden Jokowi.
"Kami hanya minta Presiden Jokowi yang menemui kami dari sisi kemanusiaan, keadilan, dan kebijaksanaan saja. Presiden kan bapak rakyat. Jadi ketika anak-anaknya mengadu harus mau mendengarkan," ujarnya.
Titi menambahkan, hanya presiden yang dapat memberikan solusi, seperti apa pun aturan yang bisa menjadi payung hukum pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS. Karena MenPAN-RB sudah tidak sanggup lagi membuat kebijakan untuk honorer K2, bebernya singkat. (jp/sl)