JAKARTA (suaralira.com) - Dalam perjuangan Pemberdayaan kaum perempuan dan anak di tanah air terus digelorakan. "Dengan semangat hari Kartini kami mengapresiasi para pejuang kaum perempuan dalam acara Penghargaan Pedang Keadilan Award 2016 yang diselenggarakan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (21/04/2016).
Demikian dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohanna Yambise yang memberikan apresiasi kontribusi ini. Sebab pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa partisipasi masyarakat.
Menteri Yohanna mewakili Menko PMK Puan Maharani yang berhalangan hadir. Menurutnya, kalangan perempuan mesti meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang.
Hemat dia, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan mental amat penting dan strategis. "Memang pembangunan infrastruktur penting namun pembangunan SDM dan mentalitas amat penting," jelasnya.
Seperti di Srilangka, kata Yohanna, mereka amat mengutamakan pembangunan SDM. Kalau kebutuhan SDM nya terpenuhi, maka negara tersebut baru membangun infrastruktur.
"Sekarang negeri kita masih banyak pekerjaan rumah, termasuk masalah perempuan dan anak. Mari kita bersinergi membangun kaum perempuan dan anak untuk sejahtera," tandasnya.
Ketua Panitia Pedang Keadilan Award 2016 Rezka Okto mengatakan, penerima award itu diberikan kepada perempuan di Indonesia yang berjuang dengan gigih dan berprestasi dalam berbagai aspek serta memberi motivasi bagi masyarakat.
Pengurus LIRA itu juga menyebutkan bahwa dari sekitar 30 perempuan yang berkiprah di tanah air, ada 9 orang yang berhak menerima Pedang Keadilan Award. Mereka diantaranya, Yulice Enembe, Istri Gubernur Papua, Rita Widyasari Bupati Kutai Kertanegara, Heni Sundari pegiat pendidikan, Sri Muniarti pegiat lingkungan dan lain lain sebagaimana dikutip pada portal rmol. (***)