Pemakaman Muhammad Ali, Presiden Turki Tuliskan Pesan Penghormatan

LOUISVILLE (suaralira.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sempat menuliskan pesan penghormatan mengenai Muhammad Ali yang disebutnya bisa dijadikan panutan untuk negara-negara Islam. Dimana Erdogan dilaporkan akan turut menghadiri prosesi pemakaman legenda tinju dunia tersebut. 
 
“Muhammad Ali adalah seorang atlet yang luar biasa dan manusia yang hebat,” demikian salah satu kalimat dari pesan penghormatan Erdogan kepada sang petinju legendaris, sebagaimana dikutip dari Daily Sabah, Jumat (10/6/2016).
 
Dilaporkan, Erdogan menuliskan pesan penghormatan tersebut sebelum bertandang ke Amerika Serikat (AS) untuk ikut menghadiri prosesi pemakaman Muhammad Ali di Louisville, Kentucky.
 
“Saya akan memberikan penghormatan kepada Muhammad Ali atas nama warga Turki karena cerita luar biasanya tidak bisa berhenti di sini. Dengan menerapkan cita-citanya ke dalam praktik (maka) pimpinan dunia dapat mengatasi banyak pemasalahan,” ungkap Edogan dalam tulisannya yang diberitakan okezone. 
 
“Seorang warga Muslim yang tulus serta pria (yang cinta ) damai, Ali, seperti kita semua terganggu oleh (persepsi) dikaitkannya Islam dengan kekerasan. Apa yang paling menyakitinya, ia mengatakan setelah serangan teroris 09/11 adalah ketika nama Islam dikaitkan dan (warga) Muslim (juga) dikaitkan, dan (itu) menyebabkan masalah serta memicu kebencian dan kekerasan,” jelas Erdogan.
 
“(Erdogan masih meneruskan kata-kata Muhammad Ali) Islam bukan agama pembunuh. Islam berarti perdamaian. Saya tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat orang memberikan label kepada Muslim sebagai penyebab masalah ini (serangan teroris 9/11). Dan, ia benar karena menjadi (permulaan) kampanye berbau diskriminasi kepada komunitas sebanyak 1,7 miliar (pemeluk agama Islam) di seluruh dunia,” papar Erdogan.
 
Dalam pesannya tersebut terlihat Erdogan juga ingin merefleksikan apa yang terjadi kepada Muhammad Ali, yang juga seorang minoritas warga Muslim di AS, dan menderita akibat diskriminasi, ketidakadilan, serta penganiayaan.
 
Pesan tersebut juga bisa menjadi pengingat untuk negara-negara Islam agar memerhatikan warga-warga yang memeluk agama minoritas demi membuat mereka merasa nyaman serta aman memeluk kepercayaannya. (***)